Puncak II Telan 30 Miliar


Hasil gambar untuk Puncak II Telan 30 Miliar

CIANJUR - Sepanjang kurang lebih 14 kilometer ruas jalan dari perbatasan Bogor menuju Cianjur di Jalur Puncak II hingga kini masih menanti realisasi dari pemerintah dalam merampungkannya. Bukan tanpa alasan, banyak pihak menilai pembangunan jalur yang dibangun dua segmen tersebut akan kembali menghidupkan perekonomian di Cianjur.

Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar bahkan mengaku akan tetap menjalankan pembangunan jalan tersebut meski tidak dibantu oleh anggaran pemerintah pusat. Di lain pihak, Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) Iwa Karniwa mengaku, Pemprov Jabar sudah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk tetap melanjutkan proyek jalan penghubung Bogor-Cianjur tersebut.

"Puncak II sekarang sedang kita dorong untuk menjadi solusi kemacetan yang kerap terjadi. Ini kan melibatkan Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur," terang Iwa kepada Radar Cianjur.
Iwa memahami di ruas jalan Ciawi dan Cisarua kerap mengalami kemacetan parah hingga menutup akses masuk sejumlah wisatawan asal ibukota dan sekitarnya memasuki Cianjur. Akibatnya, perekonomian masyarakat kian tersendat. Karenanya, Iwa berharap jalur Puncak II bisa menjadi solusi dari peroalan tersebut.

"Sehingga akses masuk bisa langsung ke Cipanas. Wisatawan yang datang dari Jakarta bisa langsung kesana, diharapkan tidak kena macet lagi. Ini yang perlu kita dorong," imbuhnya.

Diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Binamarga Kabupaten Cianjur, Atte Adha Kusnidan menilai, pembangunan jalur Puncak II sudah dikategorikan mendesak lantaran ruas jalan Ciawi, Cisarua hingga Cipanas kerap mengalami kemacetan. Terlebih, kata Atte, pihaknya ingin mendorong pembangunan infrastruktur di Cianjur sesuai visi bupati.

"Sekarang jalan mantap jumlahnya belum lebih dari 50 persen. Usia jalannya juga relatif singkat. Kedepan, akan kita naikan kondisi jalan mantap sampai diatas 70 persen dengan ruas jalan yang dibeton," papar Atte kepada Radar Cianjur, kemarin.

Lebih lanjut, Atte menjelaskan, pihak pemerintah pusat diperkirakan urung memberikan suntikan dana karena tengah mengalami sedikit permasalahan. Namun, karena hal tersebut diluar kewenangannya, Atte enggan menjelaskan lebih jauh mengenai permasalahan tersebut. Ia mengaku lebih memilih fokus untuk berkonsultasi dengan pihak provinsi.

"Kalau dari provinsi siap membantu, maka anggaran dari Cianjur akan dihentikan supaya bisa dialokasikan untuk pembangunan yang lainnya, tapi kalau tidak, kita tetap jalankan. Bahkan bupati meminta supaya jalur tersebut diperlebar," lanjut Atte.

Menurut Atte, anggaran yang dibutuhkan juga tidak relatif besar untuk skala pemerintahan, berkisar Rp20 miliar hingga Rp30 miliar dengan kontruksi jalan beton. Jika memungkinkan, sambungnya, pihaknya ingin menganggarkan pembangunan tersebut di anggaran perubahan, namun karena satu dan berbagai hal urung terlaksana. Terlebih, memasuki 14 kilometer ruas Cianjur, Jalur Puncak II sudah dalam kondisi yang mantap, hanya tinggal menanti dari Kabupaten Bogor saja.

"Kalau sudah diluar Cianjur, sudah bukan lagi kewenangan kami. Salah satu yang masih harus dipenuhi sekarang mungkin memasang PJU di ruas jalan tersebut. Sudah semestinya ada PJU," tutup pria yang juga menjabat sebagai Kepala Plt Dishubkominfo Cianjur tersebut. (lan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top