Santri Sweeping Geng Motor


* Bentuk Aksi Solidaritas

FOTO:M SUYUDHI/RADAR CIANJUR.
BANYAK: Ribuan santri di Kabupaten Canjur, memadati jalan pada Sabtu malam.
  
CIANJUR-Kasus pemukulan terhadap santri oleh dua orang tak dikenal yang belum terungkap mengakibatkan ribuan santri se Kabupaten Cianjur bersama Front Pembela Islam (FPI) Cianjur, menggelar aksi solidaritas, Sabtu (3/8) malam.

Aksi santri sempat mengundang perhatian petugas Kepolisian dan warga. Pasalnya mereka sempat membubarkan sejumlah kumpulan remaja pengguna motor di beberapa titik. Kontan saja aksi itu membuat beberapa ruas jalan di kota Cianjur macet luar biasa.

Aksi para santri tersebut dimulai dari Jalan KHR Abdullah Bin Nuh, Jalan Dr Muwardi (By Pass), Jalan Arif Rahman Hakim dan sekitar ruas jalan lainnya. Aksi sempat terhenti di Jalan KH Saleh, dimana jalan tersebut merupakan tempat korban melihat para pelaku sebelum terjadi kasus pemukulan di Jalan Oppo Iskandar tepatnya di depan GOR Futsal Prima. Bahkan para santri sempat masuk ke sebuah gang yang berada di sana.

Sekretaris FPI Cianjur, M Shidiq mengajak kepada seluruh para santri untuk menolak keberadaan geng motor di Cianjur. "Geng motor ini sangat meresahkan warga dan harus dibubarkan. Karena Cianjur ini merupakan kota santri bukan kota geng motor," tegasnya.

Menurutnya, aksi solidaritas yang dilakukan ribuan santri ini, dikarenakan mereka tidak ridho bila salah satu santri di Cianjur dihabisi dan disiksa oleh orang-orang tak bertanggung jawab seperti geng motor.

Maka dari itu, dampak dari kejadian tersebut menimbulkan ribuan santri se Kabupaten Cianjur turun ke jalan untuk melakukan aksi sweeping. "Kami menolak adanya geng motor, santri tidak takut oleh geng motor. Maka dari itu, kami yakin bahwa geng motor di Cianjur mendengar suara kami melalui aksi solidaritas yang kami lakukan,” tuturnya.

Aksi hingga berjam-jam itu diguyur hujan dan mendapat pengawalan kepolisian, baik dari Polsek Cianjur kota maupun Polres Cianjur.

Kabag Ops Reskrim Polres Cianjur, Kompol Hilman menjelaskan, kegiatan aksi solidaritas santri dengan berkeliling di Cianjur, belum memiliki izin kegiatan pada pihaknya. "Awalnya kan mau melakukan istigosah di Masjid KH Abdullah Bin Nuh, tapi ternyata berkeliling," imbuhnya.
Aksi ribuan santri juga cukup mengagetkan warga sekitar. Salah satunya diakui warga KH Saleh, Kecamatan Cianjur, Ridho (21). Ia mendengar suara ramai di depan jalan saat dirinya di rumah.

Saat itu pula, ia langsung berjalan ke arah depan gang rumahnya. "Pas nyampe depan, saya malah diteriaki geng motor dan disuruh masuk ke dalam gang lagi oleh para santri. Saya pun kaget dan sempat dikejar ke dalam gang," ujar Ridho.(yud)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top