Radar Cianjur »
Cianjur Raya
»
SMKN 1 Cidaun Kekurangan Lahan
SMKN 1 Cidaun Kekurangan Lahan
Posted by Radar Cianjur on Rabu, 07 September 2016 |
Cianjur Raya
![]() |
Foto: Fadilah Munajat/ Radar Cianjur
BUTUH TAMBAH LAHAN: Kepala SMKN 1 Cidaun Supriatna (kanan) bersama dengan salah seorang staf pengajar di depan bangunan sekolah yang berbentuk kapal laut.
|
CIDAUN–Kebutuhan pendidikan pada tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah menjadi hal yang dianggap vital, meskipun di luar program wajib belajar (Wajar) yang terus digaungkan pemerintah.
Kebutuhan masyarakat akan hal tersebut, pada kenyataanya belum sepenuhnya dapat terakomodir oleh para pemangku kebijakan yang menyediakan ruang pembelajaran. Terutama di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan.
Hal ini bisa terlihat, salah satunya di SMKN 1 Cidaun, di Jalan Pelabuhan Jayanti, Kecamatan Cidaun. Sekolah yang menjadi pelopor ruang belajar ilmu kemaritiman di Cianjur dan sempat mendapat peringkat tiga di tingkat nasional ini masih belum bisa maksimal menyelenggarakan kegiatan pendidikan karena kurangnya lahan.
Menurut Kepala SMKN 1 Cidaun, Supriatna, idealnya sebuah sekolah kejuruan memiliki lahan minimal seluas tiga hektar karena kebutuhan yang besar akan ruang praktek dan latihan. “Lahan yang kami miliki sekarang baru 1,7 hektar. Kesulitan terbesar untuk mendapat perluasan lahan adalah karena lahan kami berbatasan dengan milik penduduk, yang pembebasanya butuh biaya besar,”katanya kepada Radar Cianjur (06/09).
Supriatna menambahkan, perluasan dan kecukupan sarana untuk sekolah yang dipimpinnya saat ini dianggap penting mengingat bahwa siswa-siswi yang belajar kemaritiman di SMKN 1 Cidaun tidak hanya datang dari Kabupaten Cianjur saja. “Untuk jurusan Nautika Kapal Penagkap Ikan (NKPI) banyak siswa yang datang dari luar daerah. Ini juga menjadi bagian dari kesulitan kami, karena tidak tersedia asrama semtara rumah kos dan kontrakan juga jarang,” tambahnya.
Supriatana menggarisawahi, kebutuhan lahan diprioritaskan untuk asrama dimaksud. “Agar siswa yang jauh dari rumah tetap bisa terbina dan terawasi, bahkan di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dengan melaksanakan sistem Boarding school, kami ingin para siswa bisa lebih terjaga secara mental, moral, agama dan pendidikanya,” tutupnya (dil)
Populer
-
SETELAH meraih peringkat ketiga di Piala Presiden 2017, Persib Bandung mulai merancang agenda lanjutan untuk mengisi kekosongan jelang tam...
-
Foto: Fadilah Munajat/ Radar Cianjur MEMBANGGAKAN: Camat Gekbrong menyambut rombongan tim penilai dari kabupaten Cianjur GEKBRON...
-
Jamin suami Eti Suhaeti. CIANJUR- Alangkah terkejutnya Jamin (42), warga Kampung Cijambe RT01/RW02 Desa Sukapura Kecamatan Cidaun yan...
-
Cawabup nomor 2, Herman Suherman doakan AKP Muklis di Makkah. CIANJUR-Calon bupati Cianjur nomor urut 2, Irvan Rivano Muchtar menyataka...
-
BUDIDAYA: Salah seorang karyawan Peternakan Ikan Lele Sawargi tengah memberikan pakan ikan lele. CUGENANG- Ikan lele merupakan salah ...
-
ANGGOTA DPR RI H Deding Ishak sedang memberikan materi tentang kebangsaan pada kegiatan halaqoh yang digelar RMI Kabupaten Cianjur. CI...
-
CIANJUR-Tim Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur menerima kiriman mayat laki-laki dari jajaran Polsek Bojongpicung, Senin ...
-
Abdulatif BEBERAPA wilayah di Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi Pilkada serentak, tepatnya hari Rabu pada tanggal 27 Ju...
Tidak ada komentar: