Desakan Cianjur Mekar

PRESIDIUM: Pemekaran Cianjur utara resmi dibentuk.

CIANJUR-Isu pemekaran Kabupaten Cianjur kembali menguak, dengan terbentuknya Presidium Pembentukan Cianjur Utara, Sabtu (04/02) di Majlis Ta'lim At-Taqwa.
Sebelumnya, Cipanas lebih dulu ingin pisah dari kota santri ini. Tepatnya pada masa pemerintahan bupati Wasidi. Namun hal itu tidak terwujud.

Kemudian, disusul dengan Cianjur Selatan yang juga menyatakan keinginannya pisah dari Cianjur, setelah dianggap tak kunjung ada kemajuan.
Belum tuntas masalah Cianjur selatan, kini muncul desakan masyarakat yang ingin memekarkan Cianjur dengan membentuk Presidium Cianjur Utara, yang terdiri dari 13 kecamata.

Meski banyak kabupaten/kota yang gagal setelah terbentuk Daerah Otonomi Baru (DOB) Presidium Pembentukan Cianjur utara tetap yakin jika pemekaran di Cianjur akan berjalan baik dan dapat mensejahtrakan warga Cianjur.

Humas Presidium Pembentukan Cianjur Utara Sultan Muhammad menuturkan, pembentukan Cianjur Utara sudah melalui tahap pembentukan struktural kepengurusan presidium dan akan melakukan proses selanjutnya.

"Kami sudah bentuk kepengurusannya. Selanjutnya kami akan sosialisasikan kepada warga. Kami akan mengecek apakah ini jadi kebutuhan warga atau tidak," ujarnya.

Sementara itu, setelah melakukan pembentukan presidium, isu pemekaran Cianjur Utara juga ramai di medsos. Bahkan tidak sedikit yang mengganti foto profil Facebook nya dengan logo presidium.
Seperti yang dilakukan akun Facebook Faudzan Radja. Selain mengganti foto profil, Faudzan menuliskan,

"Diawali dengan Baca Bismillah ....Pembentukan Presedium Cianjur Utara sdh terlaksana .....
Allah tak akan merubah suatu Kaum apabila Kaum itu sendiri tak mau merubahnya.....
Dan jangan Harap ada Perubahan kalo KITA semua hanya Diam.....
Rejeki tak akan turun dr langit kalo kita tdk Berikhtiar .... begitupun juga dengan merubah kehidupan masyarakat berawal dr Niat Masyarakat itu sendiri. Mau Maju, Mau Diam di tempat atau, Mau Tertinggal, Jawaban nya ada pada diri KITA masing2.... #SaveCISEL #SaveCITARA 'KITA ADALAH SAUDARA'," tulisnya.

Sementara itu, Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar menyikapi serius isu rencana pemekaran wilayah di Kabupaten Cianjur. Hal tersebut kepalang menyeruak hingga harus menuai komentar pedas dari bupati. Dihadapan Forum Diskusi Pancaniti yang dilangsungkan di Gedung Balepraja, Pendopo Cianjur, Sabtu (4/2) malam kemarin.

Irvan mengharapkan sebelum tahun 2020, Cianjur tidak tercerai-berai. Pihaknya menginginkan agar seluruh wilayah di Kabupaten Cianjur terlebih dahulu menuntaskan berbagai program pembangunan, sebelum meminta untuk memisahkan diri.

"Dugikeun ka tahun 2020, wayahna ulah waka pemekaran. Tong boroning misahkeun kabupaten, cerai jeung pamajikan ge teu meunang," tegas Irvan.

Pada akhirnya, pemekaran setelah masuk aspirasi ke dewan, harus ada tanda tangan bupati. Irvan mengaku tidak akan menandatangai hal tersebut sebelum akhir masa jabatannya. Pihaknya baru merestui pemekaran jika Cianjur sudah bisa dikatakan maju. "Kalau sudah maju, tidak akan ada masalah. Tapi sebelum maju, kita tidak boleh bercerai-berai. Harus utuh," imbuhnya.

Salah satu daerah, masih kata Irvan, yang bakal dimekarkan adalah Kabupaten Sukabumi. Jika hal tersebut terlaksana menjadi Kabupaten Sukabumi Selatan dan Utara, otomatis Cianjur menjadi kabupaten terluas se-Jawa Barat dan utuh.

Dikhawatirkan, jika tidak utuh, Daerah Otonomi Baru (DOB) yang masih mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat, akan sulit untuk maju.
"Kalau terpecah dari sekarang, nantinya tidak akan maju. Masih mending kalau diberi bantuan langsung oleh pemerintah pusat. Kalau tidak? Nanti saja sudah 2020, silahkan saja," katanya lagi.(lan/jun)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top