Radar Cianjur »
Berita Utama
»
PKB Tolak Keras, Wabup Santai
PKB Tolak Keras, Wabup Santai
Posted by Radar Cianjur on Selasa, 29 Agustus 2017 |
Berita Utama
![]() |
RIBUAN santri di Kabupaten Cianjur turun ke jalan untuk menolak kebijakan lima hari sekolah. |
DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cianjur tetap pada pendiriannya, menolak kebijakan yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut.
Ketua DPC PKB Cianjur, Lepi Ali Firmansyah menegaskan, LHS sudah sangat terasa pengaruhnya mematikan madrasah diniyah di Cianjur. Terlebih, mantan Ketua Umum PC PMII Cianjur itu menilai, FDS sangat kontradiktif apabila diterapkan di Cianjur yang memeiliki Perda Diniyah.
"Sebelumnya sudah saya sampaikan, untuk sekolah-sekolah tertentu silahkan diterapkan, tapi untuk sekolah negeri jangan dipaksakan. PKB basis kulturalnya adalah madrasah, basis strukturalnya adalah NU, basis ideologisnya adalah Ahlussunnah Wal Jamaah, tentu kita sangat menolak FDS. Kita, PKB dari daerah maupun pusat, akan berupaya semaksimal mungkin agar FDS dicabut," tegas Lepi kepada Radar Cianjur, kemarin.
Nada berbeda disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, Sapturo. Ketimbang menyoroti soal dicabut atau tidaknya kebijakan FDS, Sapturo lebih menyoroti soal siswa-siswi yang diajak berdemonstrasi pada aksi penolakan FDS kemarin. Politikus Partai Golkar tersebut menilai, kalau berbicara soal FDS, secara substansial, Cianjur sudah memberlakukannya sejak lama, sejak diberlakukannya Perda nomor 3 tahun 2014 tentang Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Alquran.
"Kami agak menyayangkan juga kenapa siswa-siswinya diajak ikut demo. Kenapa tidak guru-guru atau orang tua siswanya saja, yang keberatan dengan FDS. Harus dipikir dua kali kalau mau mengajak anak-anak, khawatir mereka terpengaruh nantinya. Lebih baik ajak saja doa bersama atau istighosah. Soal FDS ini kan sama saja, hanya yang berbeda itu maunya menteri seperti ini, sementara di kabupaten begini," jelasnya.
Terpisah, Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman menanggapi santai ikhwal gejolak penolakan FDS tersebut. Menurutnya, jika penerapan FDS tidak memberatkan masyarakat, terutama siswa dan orang tua siswa, tidak ada salahnya diberlakukan. Semisal di beberapa sekolah yang sudah menerapkan hal tersebut. Disisi lain, Herman juga tidak ingin aturan berseberangan dengan Perda Diniyah yang sudah diatur sedemikian rupa sejak lama di Cianjur.
"Kita di daerah punya Perda Diniyah. Siswa-siswi tidak bisa melanjutkan sekolah tanpa ada ijazah madrasah. Memang kalau FDS terus, kapan mau sekolah Diniyah? Tapi kan itu tidak dipaksakan. Kalau cocok ya terapkan, kalau tidak ya jangan," pungkasnya.(lan)
Populer
-
INDERALAYA- Plt Bupati Ogan Ilir, HM Ilyas Panji Alam mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat, terutama yang akan menggela...
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
Neng Eem ingatkan masyarakat pentingnya empat pilar MPR RI CIANJUR- Anggota DPR RI, yang juga anggota MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa H...
-
ELEGAN : Sales Counter Dealer Honda Mulia Cianjur, Hera Yulianti memperlihatkan mobil All New Civic. NANDANG/RADAR CIANJUR CIA...
-
Neng Eem didampingi Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta Hari Suko Setiono, tinjau evakuasi longsor, di Cianjur Selat...
-
WARUNGKONDANG – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Warungkondang, Kompol Robi Yanuar Sotjipto SH, bertindak sebagai Pembina Upacara Bend...
-
Ketua PCNU Cianjur saat membimbing Mr Suzuki membaca dua kalimat syahadat di Jepang. TOKYO-Kesempatan langka didapat Ketua PCNU Kabupa...
-
Ketua PCNU Cianjur KH M Choirul Anam MZD memberikan taushiyah di Nishi Tokyo Jepang, Jumat (12/10). TOKYO-Pembacaan sholawat, tahli...
Tidak ada komentar: