CIANJUR RAYA

Unsur Raih Akreditasi B

03 Oct 2018

PENDIDIKAN

Nasional

Berkuda Cianjur Tambah Medali Perak

BERAKSI: Atlet berkuda Cianjur Auria Irene Kansha dengan kuda...

  • 12 Oct 2018
  • 0

Penderita Tuberkulosis di Cianjur Masih Tinggi

CIANJUR- Sebagai salahsatu upaya untuk mengeliminasi Penyakit Tuberkulosis (TBC) yang merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia bahkan Cianjur Kementrian Kesehatan bekerjasama dengan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Pusat, melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pemberdayan melalui pelatihan kader TB di Wisma Kompas, Pacet. Senin (23/7).

Koordinator SSR LKNU Region Cianjur, Sopwanudin mengungkapkan berdasarkan data yang terhimpun dari sistem informasi terpadu yang ada di Puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan dan desa penderita penyakit TB di Cianjur tahun 2017 berjumlah 11.239 orang.

"Jumlah yang sangat besar itu menjadi perhatian kami, karena belum semua tertanggulangi dan tidak menutup kemungkinan masih banyak TB positif yang tidak terdata di puskesmas, maka selain optimalisasi dan advokasi atau pendampingan dalam penanggulangan penyakit, kader yang dibentuk ini akan mendata ulang orang yang belum masuk data dipuskesmas,"

Menurut Sopwan, pihaknya melakukan upaya pemberdayaan melalui pelatihan kader TB, yang akan dilaksanakan di lima zona, salah satunya yang sudah terlaksana di zona II Cipanas.

"Adapun tugas kader, melakuan advokasi komunikasi dan mobilisasi sosial, baik itu dalam penemuan kasus TB baru atau pun pengobatan kepada orang yang sudah terjangkit, dengan harapan penyakit TB bisa tereliminasi di tahun 2030," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, N. Efa Fatimah mengatakan, dari sepuluh penyakit penyebab kematian di Cianjur salahsatunya adalah penyakit TBC.

"Sebetulnya banyak yang disinyalir mempunyai penyakit TB namun dari sekian banyak baru 30 orang yang seudah berobat," ungkapnya.

Ia menyebutkan rata-rata usia penyandang penyakit TB berusia masih produktif, antara usia 15 tahun sampai 30 tahun.

"Upaya pencegahan dan penangulangan penyakit TB sebetulnya seudah menjadi canangan pemerintah pusat dimulai dari pengobatan termasuk ini salah satunya dengan adanya sosialisasi tbc," katanya.

Menurutnya, selain pengobatan dari pemerintah untuk  penyakit ini harus dimulai dari masyarakat, maka perlu adanya pemberdayaan masyarakat.

"Dengan membentuk kader TBC para kader dapat mengadvokasi, membantu mengantarkan para penyandang penyakit TB maupun menggali orang-orang yang siapa tau terjangkit TB. Jadi eliminasi ini akan berkurang dan dapat tereliminasi sesuai dengan program pemerintah," tandasnya. (Rc)


1 komentar:

PERSIB

ARTIKEL

TIPS and TRIK

Olahraga

BERKAH RAMADAN

Wowww