Dinsos Kurang Resfek, Dewan Desak Pro Aktif


CIANJUR-Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur mendesak agar Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) lebih pro aktif atas kondisi kemiskinan di Kabupaten Cianjur. Sebab persoalan sosial kini kian tak terkendali.
Termasuk nasib yang dialami keluarga Asep Sutandar (63) dan Dede Sumarni (43) warga Kampung Selakopi RT 03/03 Desa Babakancaringin Kecamatan Karangtengah. Keluarga ini hampir tujuh tahun bersama sembilan anaknya tinggal di kandang ayam milik sang majikan.
"Saya sudah membaca berita ini, tentunya merasa prihatin dan miris, kondisi ini harus segera dilaporkan dan didata apabila ada permasalahan sosial dialami keluarga seperti Asep dan lainnya. Semua harus turun tangan dan membantu warga yang memerlukan bantuan, jangan dibiarkan," kata Ketua Komisi IV DPRD Cianjur dari Fraksi Partai Golkar H Sapturo.
Dia berharap Dinas Sosial khususnya bisa jemput bola jangan diam saja. Hal itu juga harus jadi catata, kenapa ini bisa terjadi? banyak program bantuan baik itu dari pemerintah pusat, provinsi melalui pemerintah daerah kenapa tidak terserap.
"Seperti bantuan Rutilahu, dana Rp10 juta per RT, raskin dan lainnya. Ini artinya ada komunikasi putus, dan tak kompak menangani permasalahan ini. Harusnya RT setempat dan pemerintah desa melaporkan jangan takut dan segera antisipasi permasalahan ini," ungkapnya, seraya jika kisah keluarga Asep bukan cerita dalam mimpi, tapi kenyataan dan terbukti.
Sapturo menambahkan, Dinas Sosial juga bisa bekerjsama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Cianjur dan Pemkab Cianjur untuk bantuan  Rutilahu diperuntukan bagi warga yang emang tidak mampu dan sangat butuh bantuan seperti keluarga Asep. Semua dinas juga harus pro aktif, misalnya di Cianjur Timur banyak berdiri beberapa industri dan pabrik CSR bisa peruntukannya, dimanfaatkan untuk sejumlah warga yang tidak mampu, dan program lainnya.
"Artinya harus ada konsep, bila ada permasalahan segera diinformasikan, didata secara resmi jangan sampai terjadi seperti saat ini. Kalau sudah seperti ini semua yang kebakaran jenggot kan? yang jelek nama Cianjur sendiri, coba kita pikirkan secara bersama bagaimana solusi dan penyelesainnya," tegasnya yang juga mengajak para dermawan dan dinas terkait membantu keluarga Asep secepatnya.
Terpisah, Kepala Dinsosnakertans Kabupaten Cianjur, H Sumitra mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kades, dan camatan setempat. "Kan ada beberapa bagiannya punya kewenangan masing-masing, setelah diajukan dan didata secara resmi baru diajukan ke pemerintah setempat yaitu Pemkab Cianjur," paparnya.
Memang merasa prihatin, dan baru tahu mendengar ada satu keluarga hidup di kandang ayam. Nanti saya akan berkoordinasi dulu dengan kades dan camat, intinya pasti akan segera ditangani secepatnya. Kita menunggu data resminya benar apa tidaknya, selama ini kan tidak tahu," tambah Sumintra.(mat)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top