CIANJUR RAYA

Unsur Raih Akreditasi B

03 Oct 2018

PENDIDIKAN

Nasional

Berkuda Cianjur Tambah Medali Perak

BERAKSI: Atlet berkuda Cianjur Auria Irene Kansha dengan kuda...

  • 12 Oct 2018
  • 0

Menyoal Kekerasan Terhadap Insan Jurnalis


CIANJUR – Seorang insan pers yang, baik media cetak maupun media elektronik, memiliki tugas penting untuk menyampaikan informasi yang faktual dan berimbang kepada berbagai lapisan masyarakat. Kendait demikian, tak jarang dalam melakukan kegiatan peliputan, guna kelengkapan sajian informasinya menemui berbagai kendala, baik secara fisik maupun secara psikis.
Tidak sedikit wartawan harus mengalami berbagai macam bentuk cibiran, ancaman dan intimidasi, hingga kekerasan secara fisik dari sejumlah pihak yang kurang begitu menghendaki. Seperti yang dialami oleh jurnalis surat kabar Harian Pelita, Guruh Permadi. Ia sempat mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari aparat kepolisian saat melakukan tugas peliputan pada demonstrasi di komplek Pendopo Cianjur, Senin (4/1) kemarin.
Akibatnya, Guruh harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IG) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur untuk mendapat perawatan intensif. Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Jurnalis Televisi Cianjur (FJTC) Chaeronsyah berharap, kekerasan terhadap jurnalis, khususnya di Cianjur tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“Kami harap, kejadian yang menimpa Guruh adalah yang terakhir kalinya,” tegas Eron (sapaan akrab Chaeronsyah) kepada Radar Cianjur.
Eron menambahkan, pihaknya mengaku telah melakukan audiensi dengan Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu terkait peristiwa kekerasan tersebut.
“Kapolres juga telah menyampaikan permohonan maafnya. Namun demikian, proses hukum terkait kasus kekerasan ini tetap berjalan. Para anggota Dalmas juga sudah diperiksa satu persatu oleh Propam Polres Cianjur,” tambahnya.
Terpisah, akademisi hukum asal Fakultas Hukum Universitas Suryakancana (FH Unsur), Kuswandi menjelaskan, dalam perspektif hukum, selalu ada beberapa fakta, bukti dan saksi yang harus dipenuhi, untuk kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Saya tidak bisa berkomentar banyak, namun sebagai warga Cianjur, saya turut prihatin atas peristiwa tersebut,” ungkap Kuswandi.
Tak bisa dipungkiri, lanjut Kuswandi, peristiwa tersebut berawal dari sebuah kondisi dimana berbagai pihak dalam situasi yang memanas. Akhirnya, petugas kepolisian yang tengah melakukan tugasnya melakukan pengamanan berlaku represif.

“Kedepan, saya berharap semuanya bisa menahan diri dan bermusyawarah untuk dapat dicapai solusi bersama,” harapnya. (cr2)


Tidak ada komentar:

Write a Comment

PERSIB

ARTIKEL

TIPS and TRIK

Olahraga

BERKAH RAMADAN

Wowww