 |
SOSIAL: Neng Eem bantu warga Kampung Talaga. |
CIANJUR
- Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz melakukan
kunjungan dan penyerahan bantuan pembangunan rumah keluarga tidak mampu di Kp
Talaga, Desa Cigunung Herang, Cikalong Kulon.
Bantuan
itu diharapkan bisa mendorong pemerintah untuk segera merealisasikan pemerataan
pembangunan, khususnya program pembangunan rumah tidak layak huni di daerah
terpencil.
Kampung
Talaga merupakan salah satu daerah terpencil di Kabupaten Cianjur. Lokasinya
berjarak 45 km dari pusat kota Cianjur. Infrastruktur jalan darat untuk
mencapai kampung itu sangatlah tidak layak. Perjalanan dari pusat kota Cianjur
ke Desa Cigunung Herang memakan waktu selama 2 jam dengan kualitas jalan yang
cukup baik. Namun, perjalanan dari desa
menuju Kp Talaga tidak lagi bisa menggunakan roda empat karena lebar jalan yang
hanya cukup untuk dilewati kendaraan roda dua.
Kualitas
jalan pun jauh dari memadai lantaran masih beralaskan tanah dan bebatuan.
Ditambah lagi dengan topografi yang naik turun gunung. Perjalanan sulit seperti
inilah yang harus ditempuh Neng Eem Marhamah untuk mencapai lokasi rumah sebuah
keluarga tidak mampu.
“Sulitnya
medan membuat rombongan kecil kami menghabiskan waktu hampir lima jam
perjalanan dari pusat kota Cianjur. Dua jam untuk menempuh perjalanan dari
pusat kota hingga Desa Cigunung Herang, tiga jam dari desa ke Kampung Talaga.
Karena sarananya kurang memedai, Bu Eem sampai
harus naik motor dalam kondisi jalanan yang licin,” ujar Tenaga Ahli
Neng Eem Aziz Muslim.
Tanpa
menghiraukan rasa lelah, di lokasi, Neng Eem langung berdialog dengan warga dan
melakukan penyerahan bantuan bahan material untuk membangun rumah secara
simbolis, khususnya kepada keluarga Ade Pahrudin.
“Saya
melihat ada beberapa rumah di sini kondisinya sudah tidak layak huni. Contohnya
gubuk kecil ini dengan kondisi yang sudah reyot dan dihuni enam orang anggota
keluarga. Lebih prihatinya rumah ini dihuni nenek jompo yang sering sakit-sakitan,”
ungkap Neng Eem Marhamah.
Ade
Pahrudin merupakan pemilik rumah sendiri sehari-hari hanya bekerja sebagai
buruh tani dengan pendapatan yang tidak tetap. Bahkan, ketiga anaknya terpaksa
harus drop out dari sekolah karena
tidak mampu membeli alat tulis dan seragam sekolah.
“Saya
berharap pemerintah segera melakukan pemerataan pembangunan, termasuk realisasi
program rumah tidak layak huni, terutama di daerah pelosok seperti di Kampung
Talaga, Desa Cigunung Herang ini,” tegas Neng Eem Marhamah.(*/jun)
Ibu Neng Eem Marhamah berikan inspirasi bagi kita. Semoga Pemerintah segera ambil tindakan, dan kita semua berpartisipasi untuk kesejahteraan bersama.
BalasHapus