Gubuk Hampir Roboh, Andalkan Uluran Tangan Orang Lain





  KONDISI kediaman keluarga Caci (29), warga RT 01/RW 05 Kampung Cimindi, Desa Karangwangi, Kecamatan Cidaun sangatmemprihatinkan. Sejak lima tahun yang lalu, ia beserta seluruh anggota keluarga menghuni Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bersama istri dan ketiga orang anaknya yang masih kecil. Kondisi rumah dan kehidupan Caci beserta keluarganya itupun sempat ramai di media sosial facebook.
    KIAN hari, potret kemiskinan di Cianjur seolah tidak pernah ada habisnya. Saat sejumlah kalangan tengah sibuk memikirkan konstelasi politik, pembagian jabatan dan kekuasaan, hingga asyik duduk santai menikmati fasilitas negara, di sisi lain, masyarakat kaum marjinal masih berjibaku mencari rezeki demi menghidupi diri dan keluarga yang dimiliki meski dalam keterbatasan.
            Seperti yang kini dialami Caci (29) yang menghuni sebuah gubuk reyod. Sejak itu pula, ia hidup mengandalkan uluran tangan dari orang-orang yang peduli terhadapnya. Kehidupan Caci pun kian tercium di medsos. Tak sedikit foto-foto kondisi rumah beserta Caci dan keluarganya yang sangat miris. Salah seorang pegiat grup facebook di halaman Paguyuban Paduli Cianjur (PPC), Astabrata menuturkan, pihaknya berencana secara swadaya menggerakan masyarakat untuk membantu Caci, terutama ketiga anaknya yang masih sangat belia.
            “Memang mereka tergolong keluarga tidak mampu. Karena itu, besok (hari ini, red) berencana untuk membantunya, hingga ke pengajuan dan laporan ke tingkat kecamatan,” ungkap Astabrata kepada Radar Cianjur, tadi malam.
            Usai melakukan komunikasi dengan rekannya, yakni Diki dan Ebeg yang berada di Cianjur Selatan, pihaknya menjelaskan, Caci yang tak memiliki pekerjaan tetap itu sempat beberapa kali ditawari sejumlah bahan baku untuk membetulkan rumahnya yang hampir roboh itu. “Pihak RT dan RW juga sudah memberi lahan garapan untuk Caci memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya dan keluarganya, tapi belum kunjung menemui titik temu,” imbuhnya.
            Astabrata menilai, pihaknya hendak menawarkan bantuan yang mampu memberdayakan seseorang hingga mandiri secara ekonomi, bukan solusi instan. Pihaknya pun hingga kini mengaku masih mengupayakan solusi terbaik untuk membantu Caci. “Karena itu, siapapun yang ingin membantu, kami menanti dengan tangan terbuka. Terutama untuk membantu ketiga anaknya yang masih duduk di kelas V SD, kelas I SD dan yang masih berusia empat tahun,” ajaknya. (**)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top