Dikarantina Satu Pekan, Tak Kenal Panas-Hujan



                             Melihat Latgab Polisi Cilik Cianjur di Kabupaten Bandung Barat 

MASIH terbilang sangat muda bahkan boleh dibilang anak ingusan, 25 siswa-siswi SD dari Cianjur yang tergabung dalam Polisi Cilik harus menjalani Latihan Gabungan (Latgab) di Sekolah Polisi Negeri (SPN) Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Latgab ini dilakukan untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus membuka turnamen Bhayangkara Cup 2016.

TERHITUNG sejak Kamis (10/3), sebanyak 620 siswa-siswi SD dari 22 kota/ kabupaten di Jawa Barat (Jabar) menjalani Latgab di SPN, Bandung Barat. Ratusan pelajar itu patut berbangga diri karena mereka semua akan menjadi bagian dalam penyambutan Presiden Jokowi saat membuka Bhayangkara Cup 2016 yang akan berlangsung pada Maret 2016 di Bandung Barat.

Tak bisa bermanja diri, mereka semua harus menjalani karantina selama satu pekan hingga Kamis (17/3). Artinya, ratusan murid ini tak diperkenankan untuk bertemu orangtua maupun sanak saudara hingga perayaan pembukaan kompetisi sepakbola itu dilakukan. "Mereka akan tinggal sendiri di sini, ditempatkan di masing-masing barak sampai satu minggu," ujar Pendamping Pocil Cianjur, Bripka Ijang Poernama kepada Radar Cianjur di SPN, Bandung Barat. Anggota Unit Dikayasa Satlantas Polres Cianjur ini memaparkan, selama di SPN, setiap siswa-siswi akan belajar hidup mandiri. Jauh dari orangtua dinilai mampu membangun kualitas diri sekaligus mengurangi sifat manja yang terjadi pada muris SD pada umumnya. "Di sini, mereka tak bisa jajan sembarangan. Makan, tidur, mandi semua sudah terjadwal rapih," tambah Ijang didampingi Wali Kelas VI SDN Nagrak, Rahmat Hidayat.

Nah, selama satu pekan, Pocil Cianjur termasuk Pocil dari wilayah lainnya akan menjalani Latgab baris-berbaris yang memiliki formasi yang dinilai sulit untuk dilakukan anak-anak seusia di bawah 12 tahun itu. Mereka menjalani latihan setiap hari selama sepuluh jam dari pagi hingga sore hari sekitar pukul 18:00 sebelum tabuh adzan Magrib berkumandang. Tak kenal lelah. Tak kenal cuaca. Baik hujan maupun panas, semua siswa-siswi tetap menjalani latihan. Tak heran, tak sedikit juga yang berjatuhan alias mengalami sakit. "Sudah banyak yang pulang, di sini memang latihannya luar biasa," papar Iang yang akrab disapa Ipoer ini. (*)    





Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top