Radar Cianjur »
Berita Utama
»
Premium Bisa Rp6000/Liter
Premium Bisa Rp6000/Liter
Posted by Radar Cianjur on Rabu, 16 Maret 2016 |
Berita Utama
CIANJUR-Kebijakan PT Pertamina (Persero) mulai Selasa (15/3) pukul 00.00 kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax sebesar Rp 200 per liter, sehingga disambut baik para konsumen.
Informasi harga Pertamax di Jakarta saja yang per 1 Maret 2016 dibanderol Rp7.950 per liter, saat ini turun menjadi Rp7.750 per liter. Sementara, harga Pertamax Plus turun dari Rp8.950 per liter menjadi Rp8.750 per liter. Pertamina Dex turun menjadi Rp8.600 per liter dari semula Rp8.800 per liter.
"Kalau harga Pertamax turun saya lebih memilih ke Pertamax saja ketimbang pakai premium. Bagaimana tidak selisih harganya pun terbilang tipis," tutur Hermawan (41) warga Kelurahan Sayang.
Menurutnya, semula perbandingan harga antara Premium dan Pertamax yang selisih Rp1.200 di tahun 2015 lalu. Namun saat ini perbandingan harganya tak terlalu jauh. "Jadi lebih baik pakai Pertamax saja, alasan saya pindah dari Premium ke Pertalite ataupun Pertamax yang memiliki kadar oktan lebih tinggi," terangnya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, semakin tinggi nilai oktannya, maka BBM lebih lambat terbakar, sehingga tidak meninggalkan residu pada mesin yang bisa mengganggu kinerjanya. "Bahan bakar beroktan tinggi kan cocok digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi. Jadi lebih baik saya ke Pertamax saja," ungkapnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, di Jakarta mengatakan, penurunan tersebut sejalan dengan terus turunnya harga minyak mentah dunia yang berpengaruh pada harga indeks pasar produk bensin.
Wianda mengatakan, penurunan harga sebesar Rp200 per liter itu berlaku sama untuk seluruh daerah. Sedangkan, harga solar atau biosolar nonsubsidi mengalami penurunan Rp400 per liter di seluruh daerah.
Sedangkan, untuk harga Premium di luar Jawa-Bali dan solar bersubsidi yang ditetapkan pemerintah, serta Premium di Jawa-Bali yang ditetapkan Pertamina tidak berubah."Harga Premium tetap Rp7.050 di wilayah Jawa-Bali dan Rp6.950 di luar Jawa Bali. Sedangkan, solar bersubsidi tetap Rp5.650 per liter," katanya. Sesuai regulasi, pemerintah baru akan mengevaluasi harga jual Premium dan solar bersubsidi tersebut pada April 2016.
Sementara itu, penurunan harga Pertamax dan Pertalite ini bakal berimbas pula pada harga Premium yang diprediksi urun hingga Rp6.000 per liter. "Pasti turun, bisa sampai Rp6.000 per liter," kata Deputi Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Montty Girianna, sambil memprediksi harga Premium ini mulai berlaku April 2016 mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku belum mengetahui hasil revisi harga BBM yang akan diberlakukan per April 2016. Kendati harga minyak dunia sempat menanjak ke level US$40 per barel untuk jenis WTI.
Penetapan harga BBM menggunakan acuan harga minyak tiga bulan ke belakang di mana harga sempat menyentuh level di bawah US$30 per barel. Pemerintah merevisi harga BBM tiap tiga bulan sekali.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan menurunkan harga BBM per 5 Januari 2016 lalu. Harga Premium turun menjadi Rp7.150 per liter dari harga semula Rp7.300 per liter. Sedangkan harga solar turun menjadi Rp5.950 per liter dari harga sebelumnya Rp6.700 per liter.
Pantauan di lapangan pasca penurunan harga Pertamax dan Pertalite yang mulai berlaku sejak kemarin, tidak membuat antusiasme masyarakat di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Cianjur meningkat.(*/fhn)
Berikut daftar harga lengkap Pertamax untuk wilayah Jakarta:
Pertamax dari Rp 7.950 per liter turun menjadi Rp7.750 per liter
Pertamax Plus dari Rp 8.950 per liter menjadi Rp 8.750 per liter
Pertamina Dex dari Rp 8.800 per liter menjadi Rp 8.600 per liter
Pertalite dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.300 per liter
Solar/Biosolar non subsidi mengalami penurunan lebih dalam yaitu Rp 400 per liter di seluruh daerah.
Pertamax Plus dari Rp 8.950 per liter menjadi Rp 8.750 per liter
Pertamina Dex dari Rp 8.800 per liter menjadi Rp 8.600 per liter
Pertalite dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.300 per liter
Solar/Biosolar non subsidi mengalami penurunan lebih dalam yaitu Rp 400 per liter di seluruh daerah.
Populer
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
INDERALAYA- Plt Bupati Ogan Ilir, HM Ilyas Panji Alam mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat, terutama yang akan menggela...
-
Neng Eem ingatkan masyarakat pentingnya empat pilar MPR RI CIANJUR- Anggota DPR RI, yang juga anggota MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa H...
-
Neng Eem didampingi Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jakarta Hari Suko Setiono, tinjau evakuasi longsor, di Cianjur Selat...
-
WARUNGKONDANG – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Warungkondang, Kompol Robi Yanuar Sotjipto SH, bertindak sebagai Pembina Upacara Bend...
-
Ketua PCNU Cianjur saat membimbing Mr Suzuki membaca dua kalimat syahadat di Jepang. TOKYO-Kesempatan langka didapat Ketua PCNU Kabupa...
-
Ketua PCNU Cianjur KH M Choirul Anam MZD memberikan taushiyah di Nishi Tokyo Jepang, Jumat (12/10). TOKYO-Pembacaan sholawat, tahli...
-
CIANJUR – Para masyarakat Lozi Jalan Slamet Riyadi Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, melakukan kerja bakti karena kesal dengan...
Tidak ada komentar: