Radar Cianjur »
Cipanas
»
Diskusi Pra Sarjana Bahas Furu’iyah
Diskusi Pra Sarjana Bahas Furu’iyah
Posted by Radar Cianjur on Senin, 18 April 2016 |
Cipanas

CIPANAS- Keutamaan menjaga NKRI dan peran ormas Islam dalam menjaga keutuhan bangsa merupakan salah satu materi kegiatan Pesantren Pra Sarjana STAIS Al-Azhari, Jumat (15/04), bertempat di Wisma Sinar Kasih Pacet.
Menghadirkan pembicara dari DPP Muhamadiyah, DPP Persis dan NU, mereka masing-masing membeberkan soal perbedaan pendapat atau furu’iyah dalam tata cara peribadatan. Menurut mereka perbedaan pendapat adalah hak masing-masing ormas yang sama-sekali tidak menyimpang dari akidah Islam.
“Terkadang pendapat antar ormas berbeda seperti menentukan awal puasa dan
Idul fitri, melakukan atau tidak melakukan ibadah yang termasuk sunnah,
semuanya itu dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan mazhab fiqih
masing-masing,” kata PLT Ketua STAIS Al-Azhari Cianjur Imang Winata.
Menurutnya, generasi muda harus dapat saling menghormati atas keyakinan
masing-masing umat Islam, selama tidak menyimpang dari akidah, umat Islam harus
mampu menjaga kebesaran Islam dan keutuhan NKRI.
Ketua BEM STAIS Al-Azhary Abdullah Baehaki menuturkan, tak seharusnya para
aktivis ormas mengetengahkan ego-nya
masing-masing sehingga berdampak mendiskreditkan pihak lain. Menurutnya, masalah itu timbul karena adanya
egosentris yang menganggap dirinya paling benar serta menyalahkan orang lain.
“Perbedaan itu adalah hikmah yang harus menjadi ajang silaturahmi, bukan
menjadi perseteruan dikalangan umat Islam,” tuturnya..
Dijelaskannya, jika umat Islam selalu berputar-putar memperdebatkan soal
furu’iyah, maka akan sulit maju, malah selalu ketinggalan pemikirannya oleh
orang-orang non Islam. “Orang lain sudah mendarat di bulan, kita masih
memperdebatkan datangnya bulan menjelang puasa,” jelasnya.
Abdulah mengajak kepada mahasiswa agar berpikir kritis dari perilaku
egosentris yang akan membuat perpecahan dikalangan umat Islam. Padahal
tantangan umat Islam sekarang ini semakin besar baik berupa hantaman
kemaksiatan maupun pemurtadan.
“Sebaiknya kita bersatu untuk melawan musuh Islam yaitu kemaksiatan dan
perilaku pemurtadan, tanpa harus memperuncing soal perbedaan ubudiyah,”
katanya.
Panitia Penyelenggara Diskusi Deden Rohandi menambahkan, diskusi merupakan
salah satu bagian dari mata acara Pesantren Pra Sarjana STAIS Al-Azhary, dengan
mendatangkan pembicara dari tiga ormas Islam. Tujuannya agar mahasiswa mengerti
tentang persoalan umat Islam yang selalu terjadi sepanjang zaman.
“Diskusi diikuti 81 orang, mereka akan digodok selama dua hari, sejak subuh
hingga malam hari,” terangnya.(ras)
Populer
-
Di usianya yang sudah senja dan dikaruniai lima orang cucu. Namun kakek yang satu ini tetap bersemangat untuk terus bekerja. ...
-
BUDI Jaya sewakan alat berat untuk pembangunan infrastruktur di Cianjur . CIANJUR – Alat - alat berat merupakan salahsatu jenis alat k...
-
SIGAP: Delapan Srikandi Damkar Cianjur standby 24 jam menerima laporan untuk memadamkan api. Sisi Lain Ketangguhan Regu Srik...
-
JAKARTA-Bocornya dokumen firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca tentang tak luput dari perhatian Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK). Kini,...
-
Dalam rangka menyambut Hari Kartini. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perindo Kabupaten Cianjur, menggelar lomba menyanyikan lagu ber...
-
CELTIC FC sempat membuat Skotlandia bangga lantaran mampu meraih trofi Liga Champions musim 1966-67. Tapi, pada Selasa (12/7) atau R...
-
Vincent Janssen TOTTENHAM Hotspurs mengumumkan secara resmi kedatangan striker asal Belanda, Vincent Janssen, dari AZ Alkmaar deng...
-
RUSAK: Satu buah kursi papan disimpan tepat di atas badan Jalan Hanjawar-Pacet yang berlubang sebagai bentuk peringatan terhadap para pen...
Tidak ada komentar: