KPK OTT Bupati Subang




 Bupati Cianjur Mah Lagi Umroh
  Pemkab Somasi Media Online Jakarta
 

CIANJUR-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan jika Operasi Tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh (TMS) tak benar adanya. Lembaga anti rasuah itu hanya membahas penangkapan Bupati Subang, Ojang Suhandi, Senin (11/2).

"Dalam rapat dan konferensi pers hari ini (kemarin,red), kami hanya membahas mengenai penangkapan Bupati Subang, Ojang Suhandi yang tertangkap tangan saat sedang melakukan tindak pidana korupsi terhadap oknum Jaksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat," kata Ketua KPK Agus Rahardjo yang dihubungi Radar Cianjur, kemarin.

Agus menjelaskan, sejauh ini belum ada informasi terkait penangkapan ataupun OTT terhadap Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh. "Kita sedang rapat. Tunggu konpers besok pagi (hari ini,red)," tambah Agus.

Seperti diketahui, berita hoax atau bohong yang diposting media online ‘abal-abal’, M.Harnas.Co tiba-tiba menyeruak. Berita online yang tayang, Senin 11 April 2016 itu memuat berita tentang Bupati Cianjur periode 2011-2016, H Tjetejp Muchtar Soleh ditangkap KPK. Berita itupun kontan mengundang amarah sejumlah pendukung dan warga Cianjur.

Warga pun berkomentar soal pemberitaan yang tak dikukung fakta serta sarat dengan fitnah merugikan Bupati TMS. "Kami terus terang akan melaporkan mereka yang menyebarkan berita bohong ini ke Polisi karena sudah merupakan pembunuhan karakter," ujar Bayu Ramadhan (33) warga Karangtengah Cianjur, Senin (11/4).

Selang beberapa menit situs M.Harnas.Co yang membuat berita tersebut langsung error alias tak bisa dibuka. Sejumlah pakar IT di Cianjur menyebutkan bahwa berita tersebut diposting seseorang menggunakan internet protocol (IP) adres Jakarta dan kemudian disebarkan oleh beberapa hatter Bupati TMS melalui media sosial (medsos).

"Ya kami melihat ini sengaja dibuat oleh mereka yang tidak puas pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu, mungkin karena dianggap Pak TMS berperan dalam kemenangan kubu lawannya," kata salah seorang ahli IT muda Cianjur, Muhammad Rizky.

Sementara itu, menanggapi beredarnya berita hoax alias bohong, Kepala Bagian Humas Setda Cianjur, Pratama Nugraha Hermawan mengaku, sedang berkoordinasi dengan Kepala Bagian Hukum Setda Cianjur Heri Suparjo untuk melakukan upaya hukum.

"Ini bukan main-main, kami (Pemkab,red) siap melakukan tindakan hukum terhadap pembuat dan penyebar berita bohong yang mencoreng nama baik pimpinan kami (Bupati,red)," tegas Pratama.

Dia menandaskan, semua isi berita di sebuah media online yang tersebar itu tidak benar. "Pak Bupati sedang melaksanakan ibadah Umroh, kok bikin isu begini," tukas Pratama.

Pemkab Cianjur akan mengambil langkah hukum karena pemberitaan tersebut telah meresahkan. Pemberitaan tersebut dinilai sebagai keterangan palsu. "Kami akan melayangkan somasi ke kantor media tersebut karena ini menyangkut nama baik," tegasnya.

Ketua Perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cianjur, Esya Mahendra, menyayangkan pemberitaan bohong yang telah menyebar di berbagai media sosial dan via blackberry masangger tersebut. "Kami mendukung penegakan hukum, tapi tidak perbuatan tercela yang dilakukan media mengkriminalisasi seseorang sangat kami tentang," ucap Esya.

Dia mendukung langkah yang diambil Pemkab Cianjur untuk mensomasi kantor berita tersebut karena telah menyebarkan berita bohong. "Kita bekerja dilindungi Undang-undang tapi harus patuh pada kode etik, tidak menulis berita di luar fakta dan data yang kuat," terangnya.

Jawa Pos (Group Radar Cianjur) menulis jika KPK dikabarkan menangkap Bupati Subang, Jawa Barat, Ojang Sohandi, Senin (11/4). Penangkapan ini disebut masih bagian dari operasi terhadap Jaksa di lingkungan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

Namun, sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari KPK terkait kabar penangkapan Bupati Subang. Ketua KPK Agus Rahardjo dikonfirmasi apakah Bupati Subang turut ditangkap belum memberikan jawaban. Sedangkan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengaku akan mengecek siapa saja yang ditangkap anak buahnya. "Saya lihat dulu, siapa saja yang terkait," kata Saut menjawab apakah benar Ojang turut diamankan KPK, Senin (11/4).

Sementara, dua orang berseragam pegawai negeri sipil (PNS) terpantau turut diamankan KPK. Belum jelas apa kaitannya dalam OTT KPK ini.  Informasi yang dihimpun KPK sudah menggeledah kantor bupati Subang, kemarin.(lan/den/jpnn)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top