Merasa Dianaktirikan, Sopir Ngadu ke Dewan


FOTO: HERLANHERYADIE/RADARCIANJUR

CIANJUR--Sejumlah pengurus dan perwakilan sopir Angkutan Kota (Angkot) trayek 43 jurusan Warungkondang-Cianjur melakukan audiensi ke gedung DPRD Cianjur, Senin (11/4) kemarin. Kedatangan mereka ke kantor wakil rakyat tersebut membawa beberapa keluh kesah perihal tidak adilnya aturan yang diberlakukan hingga cenderung diskriminatif.

Sesampainya di gedung dewan, para perwakilan sopir angkot tersebut difasilitasi untuk melangsungkan dialog di ruang Komisi III DPRD Cianjur. Sejumlah perangkat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Cianjur juga sudah nampak hadir. Namun sayang, akibat adanya pemadaman listrik secara mendadak, audiensi berpindah menuju Ruang Rapat Badan Anggaran (Banggar).
Tak menunggu lama, Ketua Komisi III DPRD Cianjur, Dheni Lutfi Rahman ditemani dua anggotanya, Sahli Saidi dan Istinganah secara langsung membuka dialog. Pemaparan pertama disampaikan oleh perwakilan sopir angkot, Dedi Kusmara. Ia memperlihatkan sejumlah foto bukti adanya diskriminasi petugas yang ada di lapangan dalam menjalankan tugas menertibkan jalan dan angkot yang lalu-lalang.

“Pada intinya kami hanya ingin ada persamaan persepsi baik sesama sopir angkot, maupun dengan para petugas di lapangan. Jangan ada diskriminasi, jangan seolah-olah kami dianaktirikan,” tegas Dedi yang diwawancarai Radar Cianjur usai audiensi.

Di lain pihak, Dishubkominfo Cianjur melalui Sekretaris Dinas (Sekdis), Yudi Partidi didampingi Kepala Bidang Lalulintas (Kabid Lalin), Toto Minarsa beserta jajarannya menjelaskan, sebetulnya berbagai aturan mengenai trayek yang kini diberlakukan adalah hasil dari kesepakatan sejumlah pengurus angkutan umum dengan Dishubkominfo saat merencanakan pembangunan Pasar Induk Pasir Hayam, beberapa waktu lalu.

“Memang kami sering memperoleh banyak protes, tapi ini dilakukan guna menciptakan ketertiban lalulintas di Cianjur. Terkait personel kami yang kurang bisa bekerja dengan baik, akan segera kami panggil,” kata Toto.

Setelah melalui dialog yang cukup panjang, Dheni Lutfi Rahman turut menyoroti persoalan penegakan aturan tersebut. Menurut politisi PDIP tersebut, perlu dilakukan sosialisasi kepada para sopir angkot agar mereka memahami tentang ketertiban berlalulintas.

“Kami merekomendasikan agar Dishubkominfo segera berkoordinasi dengan Forum Lalulintas agar tidak lagi terulang hal seperti ini. Kalau sudah tertib berlalulintas, tentu akan menjadi sebuah kenyamanan untuk masyarakat banyak,” pungkasnya. (lan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top