MUSIK SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER


Musik sebagai cabang dari SENI yang menjadi kebutuhan kehidupan seseorang yang tertuang dan diterima oleh indera pendengaran kemudian diolah oleh hati yang membentuk dan tak terlepas dari kaidah-kaidah keindahan, sebuah kebutuhan pokok yang menjadi obat atau penawar dari sebuah situasi baik senang, sedih, jatuh cinta maupun dalam bahasa masa kini yang sering kita dengan yaitu perasaan galau, tak terbantahkan bahwa musik sudah menjadi gaya hidup atau style yang menjadi inspiratif bagi semua orang dari masa ke masa, dalam kehidupan remaja musik sangat berperan besar dalam pembentukan karakter secara emosional maupun penunjang dalam sisi akademis yang membantu pola belajar, kebosanan maupun gangguan luar lainya yang bisa mengurangi rasa takut, cemas, maupuun melepas rasa stress. Bahkan “Musik rileks dan menenangkan sangat berpengaruh kepada perkembangan bayi dalam  kandungan akan cepat tumbuh dan bertambah berat badanya dengan mudah serta lebih damai dengan diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar ketika hadir kedalam kehidupan di dunia nyata” (Jhon M. Ortiz, 2002:1).

Lingkungan terutama keluaga menjadi  berperan utama dalam pembentuka n dan menumbuh kembangkan  kecerdasan  seorang anak baik koognitif maupun psikomotorik hingga membentuk sebuah pribadi yang sangat luar biasa. Mengapa dikatakan musik sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakteristik pada usia remaja, sasaran utama usia remaja yang bisa dikatakan sebagai usia dinamis, mencari jati diri, selalu ingin berbeda, aktif, labil dan bangga akan pujian, bahkan dalam sebuah survey menyatakan bahwa 85%  dari hal cara berprilaku dan berpakaian  yang mereka lakukan mengikuti gaya dari seorang artis musik yang mereka idolakan, maka dari itu kebanyakan dari sebuan brand  pakaian atau clothing tak terlepas dari jasa seorang artis musik sebagai model atau contoh berpakaian yang menjadi kebutuhan sasaran para kaum remaja. Dalam pembentukan karatker emotional selain faktor keluarga, lingkungan maupun teman terdekat, musik sangat mempengaruhi dari cara berprilaku, jika kita lihat dari sisi negative  tak sedikit usia remaja yang terjerumus kepada kenistaan karna memiliki idola yang menurut mereka sangat kagumi yang berlawanan dengan unsur-unsur agama, budaya maupun sosial yang mengacu pada sikap destruktif (merusak), pada era tahun 90-an, Indonesia khususnya jawabarat telah kedatangan dan  terpengaruh oleh  salah satu  contoh musik barat yang disebut Underground, sedikit banyaknya sangat mempengaruhi kehidupan remaja pada saat itu dari berberapa aspek, sebagai pengalaman empiris, ada beberapa dari jenis musik tersebut yang sangat jauh dari kaidah-kaidah budaya, agama, maupun social karena musik tersebut diadopsi dari rasa keputus asaan, agama maupun sosial, karena musik tersebut memiliki cirri dari gaya berpakaian, maupun lirik lagu yang frontal tentang kehidupan sehari-hari yang mereka alami dan dituangkan kedalam bentuk ekspresi lagu  yang menjadi sebuah trend pada kehidupan remaja pada saat itu hingga sampai saat ini. Meski demikian, musik bukan sesuatu hal yang perlu dikotak-kotakan yang sesuai dengan kebutuhan dan kaidah-kaidah tentang keindahan selama dalam batas normatif yang tentu  saja tidak terlepas dari sisi positif yang bisa meningkatkan semangat dan bersosialisasi lebih luas, tak ada salahnya  jika orang tua selalu memonitoring perkembangan seorang anak yang dilihat dari sisi jenis musik yang mereka gemari dan mejadi influence dalam kehidupan sehari-harinya agar bisa diterima dalam sistem kepercayaan dan standarisasi keluarga.

                           


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top