Hardiknas, Apa Kabar Cisel?


CIANJUR-Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) jadi agenda tahunan dimana pihak-pihak yang berkepentingan di dunia pendidikan melakukan evaluasi dan refleksi atas kondisi pendidikan selama ini, tak terkecuali di Cianjur.

Maka setiap tanggal 2 Mei, beberapa elemen dunia pendidikan tak jarang menggelar upacara seremonial, sementara yang lainnya masih berjibaku memperjuangkan hak mereka memperoleh pendidikan layak.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Peneliti Independen Kekayaan Pejabat Negara dan Pengusaha Nasional (BPI KPN-PN), Fonda Tangguh mengungkapkan, setiap tahun Hardiknas digelar harusnya warna pendidikan di Cianjur menjadi lebih baik lagi, terutama untuk wilayah Cianjur Selatan.

Bukan hanya berbicara infrastruktur, namun juga soal kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan. "Pendidikan di Cianjur kota mungkin sudah sesuai standar, bisa dibilang memadai. Tapi dibandingkan Cianjur Selatan itu masih sangat jauh, terutama dari segi fasilitas. Masih banyak sekolah di pelosok yang bangunannya sudah pada rusak. Padahal pendidikan itu hak setiap warga negara," ungkap pria 35 tahun asal Cidaun tersebut.

Ia pun keheranan melihat upaya pemerintah, meski sudah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk perbaikan pendidikan, namun hal tersebut tak jadi solusi nyata dalam membangun kualitas pendidikan itu sendiri. Kendati demikian, Fonda mengaku tetap optimis warna pendidikan Cianjur Selatan kedepan dapat berangsur membaik diiringi kesejahteraan tenaga pengajar honorernya.

"Pendidikan Cianjur ke depan, harus lebih maju. Perbaiki masalah gaji guru honorer supaya mereka bisa fokus mengajar anak didiknya. Perbaiki bangunan sekolah agar siswa merasa nyaman saat belajar. Penasehat BPI KPN-PN, pak Dahlan Iskan juga pernah berkunjung ke Cianjur Selatan. Beliau bahkan menaruh perhatian terhadap dunia pendidikan di Cianjur Selatan," sindirnya.(lan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top