Bangkitkan Semangat Muslim Untuk Berkarya, Hari Ini Harus Lebih Baik dari Dahulu



BAGI setiap umat muslim karya tak boleh berjeda karena Sesungguhnya siang dan malam berkarya dalam dirimu. Maka berkaryalah itu merupakan pesan dari Umar bin Abdul Aziz suatu ketika. Maka tak ada lagi alasan dan rasa malas.

Laporan: MAMAT MULYADI, Cianjur

Hasil perbincangan wartawan ini dengan salah satu pengurus Karangtaruna Leles, Asep Sobandi yang gemar bercerita. Ungkapan bijak tersebut mengandung manfaat yang luar biasa. "Oleh sebab itu marilah kita manfaatkan waktu itu dengan  sebaik-baiknya dan tidak menyia-nyiakan karena akan menimbulkan kerugian," imbuhnya.

Baginya, memelihara dan menjaga waktu bukan berarti harus mengisi semua dengan pekerjaan dan aktivitas, tidak semua waktu dalam hidup ini adalah kerja keras yang terus-menerus ada henti dan ada waktu istrahat dan harus bermuka tegang, tidak ada tertawa ataupun muka ceria. Namun, artinya bahwa waktu-waktu luang dan istirahat jangan sampai merampas dan mengalahkan waktu untuk bekerja, beramal dan berkarya. 

"Ingatkah kita akan hadis Rasulullah berikut ini," ujar Asep.

Barang siapa yang hari ini lebih baik dibandingkan yang terdahulu, maka dia termasuk orang yang sukses. Barang siapa yang hari ini sama seperti yang terdahulu, maka dia termasuk orang yang tertipu. Barang siapa yang hari ini lebih buruk dibandingkan yang terdahulu, maka dia termasuk orang-orang yang merugi dihadapan Allah SWT.

"Jadi, sahabatku orang  sukses adalah hari ini harus lebih baik dibandingkan dengan yang terdahulu dan tentu saja sahabatku hari esok akan lebih baik dibandingkan hari ini. So, masihkah kita bermalas-malasan sahabatku," sambungnya.

Ia memaparkan, teruslah melangkah, teruslah semangat berkarya. Dalam kondisi bagaimanapun harus senantiasa memberikan yang   terbaik   untuk   umat. Senantiasa   menyalakan   semangat dan   membuktikan pada semesta bahwa Islam adalah rahmat. Berkarya tidak harus menulis, tapi bagaimana membuat sebuah tulisan di jiwa, hati dan pikiran kita untuk berdakwah sehingga melahirkan terus dan terus kader-kader dakwah. Membentuk sosok-sosok idaman   umat   yang   baru.

"Membentuk manusia-manusia perubah baru. Memang semua itu membutuhkan waktu yang lama. Tapi inilah sebuah proses sahabat. Karena tak ada sesutu yang instan jika ingin  menghasilkan sesuatu  yang berkualitas," tuturnya. (**)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top