Awas Kartu BPJS Kesehatan Palsu




* Beredar di Padalarang Bandung Barat
Foto: Kartu bpjs palsu warga Kab Bandung Bara

BANDUNG BARAT-Rupanya tindak penipuan dilakukan berbagai cara. Baru-baru ini ratusan warga Desa Kertajaya, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tertipu dengan Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) palsu. Dalang di balik beredarnya kartu BPJS palsu ini diduga dilakukan oleh oknum aparatur desa setempat.

Sudarmono (38) salah satu warga Desa Kertajaya menyebutkan awalnya ia tidak mengetahui kartu yang dimilikinya ternyata palsu. Saat itu dirinya berada di RSU Cibabat untuk mengantar berobat adiknya. Pihak rumah sakit menolak dengan alasan kartu BPJS yang dimilikinya ternyata palsu.
"Pas mau klaim menggunakan kartu BPJS ternyata ditolak oleh pihak rumah sakit dan petugas BPJS karena kartu BPJS saya katanya palsu," ucap warga Kampung Simpang, RT 03/08, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (23/7).

Dirinya tidak mempunyai pilihan lain selain menggunakan jalur umum dan membayar pengobatan adiknya.

Hal senada diungkapkan oleh Ahmad Sobiri (33). Dirinya memiliki kartu yang sama dengan Sudarmono. Semenjak ia dapat kartu tersebut belum pernah digunakan untuk berobat.

"Ada yang mengkoordinir dari pihak desa, cuman sekali bayar. Kalau yang asli kan bayar tiap bulan kalau ini sekali bayar sudah aja," terangnya.

Dirinya mendapatkan kartu BPJS palsu tersebut sekitar 6 bulan yang lalu. Setelah melalui proses pendaftaran seperti warga lainnya, jarak 2 bulan warga di desa Kertajaya baru mendapatkan kartu ini.
"Setelah kartu keluar kita langsung bayar. Saya juga tahu ada iuran per bulan, nah kalau ini karena katanya ada subsidi dari desa makanya tertarik bikin," kata dia.

Warga setempat tidak pernah mengetahui mana kartu BPJS yang asli atau tidak. Yang terpenting bagi mereka, aparat desa telah menyediakan fasilitas kesehatan bagi warganya untuk membantu urusan kesehatan. Dari kejadian ini tentu membuat warga sangat kecewa, karena kartu BPJS dapat membantu mereka dalam berobat.

Ketua RW 8 Desa Kertajaya, KBB, Iing Solohin (52) mengungkapkan di wilayahnya ada sekita 8 kepala keluarga yang sudah dikoordinir dalam pembuatan kartu BPJS. Menurutnya warga hanya membayar biaya administrasi Rp100 ribu ketika kartu sudah jadi. Menurutnya hampir seluruh warga yang berada di Kertajaya memiliki kartu yang sama.

"Di Kertajaya ada 23 RW yang dapat itu (kartu BPJS palsu,red), itu mereka dapat dari desa. saya mendengar kemarin saja ada yang sakit kartunya tidak berlaku, ada juga yang ke puskesmas tidak berlaku," jelasnya.

Menurut informasi dari warga sekitar, kartu ini dipegang lebih dari 200 warga. Warga saat ini sedang mencoba untuk mengadukan adanya penyebaran kartu BPJS palsu ini kepada pemerintah setempat. Aparat desa setempat belum bisa dikonfirmasi terkait protes warga ini

Sementara itu, Polisi akan melakukan investigasi terkait adanya informasi soal Kartu BPJS Kesehatan yang dianggap palsu. Warga yang menerimanya diminta melapor. "Jadi kita sudah terima informasinya terkait masalah ini (Kartu BPJS Palsu,red), dan kita akan lakukan penelusuran," ucap Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (23/7).

Pihaknya mengendus adanya kebenaran atas pemalsuan kartu BPJS Kesehatan yang dipegang oleh warga Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ade mengaku akan menurunkan jajarannya untuk mencari fakta yang sebenarnya dalam kasus ini. "Tentu akan kita dalami karena kasian masyarakat kecil kalau begini, untuk modus juga harus kita selidiki," kata dia.
Ditanya apakah sudah ada yang melaporkan kasus ini, ia mengaku hingga kini belum ada laporan satupun dari masyarakat yang menjadi korban penipuan kartu kesehatan ini. "Saya harap masyarakat yang merasa mendapatkan kartu palsu harap segera melaporkan kepada kami agar bisa ditindak lanjuti," jelasnya.

Kartu palsu ini telah tersebar di 23 RW yang berada di Desa Kertajaya, KBB. Sebanyak 230 warga saat ini memegang kartu tersebut setelah sebelumnya membayar uang sebesar Rp 100 ribu sebagai iuran kesehatan.

Terpisah, BPJS Kesehatan angkat bicara soal beredarnya kartu BPJS Kesehatan palsu di Kabupaten Bandung Barat. Menurut BPJS Kesehatan, bagi warga yang ragu akan keaslian kartunya bisa menggunakan aplikasi BPJSK di ponsel.

"Untuk pengecekan, dapat dilakukan melalui applikasi BPJSK yang dapat didownload melalui Android (Google Play Store)," ujar Kepala Departemen Komunikasi Eksternal dan Humas BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi, Minggu (24/7).

Dia menjelaskan, kartu BPJS yang palsu datanya tidak akan terbaca di aplikasi BPJSK. Dia juga mengimbau supaya masyarakat mengurus kartu BPJS-nya sendiri tanpa melalui perantara calo.
"Kartu BPJS Kesehatan palsu tidak akan teridentifikasi dalam master file BPJS kesehatan karena nama peserta dan nomor kartu akan berbeda sehingga tidak bisa digunakan," ujarnya.

Bagi yang menemukan masalah terhadap kartu BPJS-nya, Irfan meminta masyarakat menghubungi call centre BPJS. "Untuk mengurus kartu dan permintaan informasi harap tidak melalui calo. Hubungi kantor BPJS Kesehatan terdekat atau call centre 1500 400, 24 jam," ucap Irfan.(*/net)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top