Dewan Kaget, Dinkes Belum Terima Laporan

Wakil Ketua Komisi IV,Cecep Buldan terkejut adanya malpraktek di Puskesmas Cikalongkulon
CIANJUR-Menyusul adanya dugaan malpraktek yang dilakukan sejumlah petugas puskesmas Cikalongkulon hingga menewaskan salah seorang ibu muda yang tengah hamil tua asal Kampung Nangeleng Desa Neglasari Kecamatan Cikalongkulon, Rani Handayani (30) pada Kamis (7/7) kemarin, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur mengaku belum menerima laporan terkait hal tersebut.

Seperti disampaikan Kepala Plt Dinkes Cianjur, Tresna Gumilar yang diwawancarai Radar Cianjur usai menggelar rapat koordinasi bersama Komisi IV DPRD Cianjur pada Selasa (12/7) kemarin. Padahal, Kepala Puskesmas Cikalongkulon, Sandrawati saat diwawancarai Radar Cianjur usai menggelar pertemuan dengan pihak keluarga pada Senin (11/7) kemarin mengaku sudah melaporkan hal tersebut kepada pihak Dinkes Cianjur, berikut kronologis kejadiannya. Disisi lain, setelah dikonfirmasi, ternyata Kepala Plt Dinkes Cianjur menyatakan hal yang berlainan.

"Belum ada laporan, akan segera kita cek ke Puskesmas Cikalongkulon. Nanti kita lihat," singkat Tresna yang juga menjabat sebagai Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur itu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, Sapturo mengaku kaget setelah mendengar kabar adanya dugaan malpraktek yang dilakukan puskesmas Cikalongkulon. Menurutnya, dugaan malpraktek semacam ini harus diusut sampai tuntas. Pasalnya, peristiwa tersebut sudah merenggut nyawa seorang ibu berikut bayi yang dikandungnya.

"Tidak cukup hanya permintaan maaf, ini harus diusut sampai tuntas. Kalau terbukti nanti akan ada sanksi, mulai dari sanksi administratif berupa teguran sampai pemberhentian," tegas Sapturo.
Politisi Partai Golkar itu menambahkan, berdasarkan data yang diperoleh dewan, Cikalongkulon turut menyumbang Angka Kematian Ibu dan Bayi tertinggi di Cianjur. Titel tersebut semakin diperkuat dengan adanya perisitwa naas yang dialami oleh almarhumah Rani Handayani dan janinnya. Tak pelak, lanjut Sapturo, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Cianjur yang kini tengah gencar-gencarnya dibangun oleh Bupati.

"Harusnya semua elemen mendukung program Bupati, mulai dari atas sampai ke bawah. Karenanya, ini perlu ada sanksi tegas supaya tidak ada korban-korban selanjutnya," sambungnya.
Komentar Sapturo turut diamini oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, Cecep Buldan. Politisi 
PDIP itu mengaku kaget ketika mendengar kabar ada warga di daerah pemilihannya yang meninggal saat ditangani di Puskesmas Cikalongkulon. Ia juga berharap agar pejabat setempat jangan tinggal diam ketika melihat warganya tidak dilayani dengan baik di Puskesmas Cikalongkulon.

"Kami kaget mendengarnya. Ini tidak boleh dibiarkan, harus ada tindakan tegas. Ini tidak boleh terulang lagi. Seharusnya Dinkes Cianjur bisa lebih mengawasi, jangan menunggu ada korban baru bertindak," ujar Buldan nampak gusar.(lan)

 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top