KHUSU: Suasana pengajian di Pondok Pesantren Miftahussa’adah Kampung Barukupa, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet.

PACET- Pondok Pesantren Miftahussa'adah yang beralamat di Kampung Barukupa, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet adalah salah satu pondok pesantren yang tak mau melewatkan momentum Ramadan, sehingga banyak dimanfaatkan oleh para santri untuk melakukan berbagai amalan soleh dan memperbanyak ibadah.

"Tidak jauh berbeda dengan pesantren lainnya bulan Ramadan diisi dengan kegiatan keagamaan seperti qiyamullail, tawasul/istigosah mulai dari pukul 02.30-03.30 WIB, dan dilanjut dengan sahur bersama dan solat subuh berjamaah," kata Pimpinan di Pondok Pesantren Miftahussa'adah, KH Munawar Miharja.

Dijelaskannya, setelah selesai solat subuh berjamaah, kegiatan santri dilanjutkan dengan mengaji aurad yang dilakukan rutin setiap bulan Ramadan yang diikuti oleh seluruh santri dan masyarakat, mulai pukul 06.30 dengan membaca surat yasin, qalbul quran dan do'a Ramadan.

Sementara itu, kitab yang dikaji khusus pada bulan Ramadan adalah kitab qishotul mi'raj, nurudholam, ta'limul muta'alim, bajuri, matan al bina, jurumiyah, dan tuhfatul athfal.
"Kitab-kitab yang dikaji sebagai perwakilan dari berbagai cabang ilmu seperti fiqih, nahwu, tarikh dan akhlak," jelasnya.

Ayi menuturkan, kitab-kitab klasik sangat dibutuhkan di zaman modern saat ini seperti kitab ta'limul muta'alim sebagai kitab acuan etika dan kitab bagi para pencari ilmu saat ini.
"Ilmu etika saat ini sudah mulai dilupakan sehingga dampaknya banyak santri yang kehilangan tata krama terhadap ilmu dan guru, dan pada akhirnya ilmu yang dipelajari tidak bermanfaat," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftahussa'adah  Iwan Hidayat menambahkan, dari berbagai program yang disajikan pada bulan Ramadan ini, diharapkan setelah selesai bulan Ramadan semangat mengaji dan mencari ilmu para santri semakin kuat.
"Mudah-mudahan para santri menjadi manusia yang benar-benar sudah siap, dan memberikan manfaat bagi orang lain," harapnya.(riz)