Jalur Mudik Mulai Telan Korban, Siswa SMKN Cikalongkulon Digilas Truk

LAKA: Muhamad Imron tewas di jalur alternatif mudik saat akan mengambil raport (FOTO: ELINDA MAWADAH)
CIANJUR-Sungguh miris kecelakaan yang menimpa Muhamad Imron (17), pemuda asal Bekasi yang duduk di bangku kelas XI SMK Negeri 1 Cikalongkulon Cianjur. Hendak mengambil rapor kenaikan kelasnya menuju kelas XI, Imron malah meregang nyawa lantaran terlibat kecelakaan tragis setelah dilindas truk di Jalan Raya Cikalongkulon-Cariu, Kampung Cipinang, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon, Rabu (22/6) pagi.

Muhamad Ikbal (17) saksi mata yang juga teman sekelas Imron mengatakan, saat itu dirinya berbarengan mengendarai motor, kecelakaan bermula saat sebuah truk bermuatan semen mengalami oleng di Tanjakan Cipinang. Sepeda motor yang dikendarai Imron berboncengan dengan saudaranya, tepat berada di belakang truk semen tersebut. Imron seketika langsung membanting stang motornya ke arah kanan.

“Imron refleks menghindari truk, lalu membuang motor ke got di kanan. Kepalanya terbentur ke got dan berlumuran darah, badannya terlindas truk yang datang dari arah berlawanan,” ujar Ikbal kepada Radar Cianjur.

Truk semen yang oleng, masih kata Ikbal, langsung terguling. Beruntung, sang sopir truk semen selamat dari insiden tersebut. “Truk terguling, sopirnya selamat. Lalu ada polisi datang dan mengamankan truk itu,” lanjut Ikbal.

Sementara itu, saudara Imron yang saat itu berboncengan, Abdul Manan menuturkan, sejak Imron membanting setir ke arah got, seketika ia pingsan dan tak menyadari kecelakaan baru saja menimpa saudaranya tersebut. Warga yang melihat kejadian, langsung menyelamatkan mereka. Imron dan Abdul dilarikan ke puskesmas terdekat. Setibanya di Puskesmas Cikalongkulon, mereka mendapat pertolongan pertama. Namun sayangnya, pihak puskesmas tidak bisa menangani lebih lanjut, dengan alasan menunggu keputusan orang tua Imron yang masih berada di Bekasi.

“Kebetulan Imron dari Bekasi. Sebelumnya, Imron tinggal di Asrama Pesantren Cinangsi. Saat itu, motor saya dibawa Imron, karena Imron punya SIM, sedangkan saya di bonceng. Saya hanya diminta anterin Imron ambil rapor, dari rumah berangkat subuh,” ujar Abdul Manan yang nampak tergeletak tak berdaya di Puskesmas Cikalongkulon.

Sepanjang jalan, masih kata Abdul, Imron banyak berbicara. Ia hanya diam seolah-olah sudah memiliki firasat sebelumnya. Imron juga sempat rehat sejenak. Saat itu, ia banyak melamun seperti seseorang yang sedang banyak pikiran. “Pas kejadian, saya tidak ingat, saya pingsan. Baru ingat pas dikasih air oleh warga sekitar, melihat arah imron, warga sudah menggulung Imron,” sambung Abdul sambil memperagakan.

Salah seorang pihak sekolah yang sempat diwawancarai Radar Cianjur, Wandi Suhendi mengaku kaget setelah mendengar kejadian yang menimpa siswanya tersebut. Saat itu jugam ia beserta guru lainnya menggelar rapat di sekolah seraya menghimpun sumbangan dari para siswa, guru dan orang tua siswa yang saat itu kebetulan berada di sekolah.

“Imron dikenal sebagai siswa yang baik dan lumayan rajin. Terlihat teman-temannya banyak yang menangis ketika mendengar kabar Imron meninggal kecelakaan. Pihak sekolah menyampaikan turut berduka cita,” ungkap Wandi.

Terpisah, Kanit Laka Lantas Polres Cianjur, IPTU Irwan Alexsander membenarkan hal tersebut. Kecelakaan melibatkan sepeda motor jenis Suzuki Satria FU bernomor polisi T 5770 HY milik Abdul Manan dari arah Cianjur menuju Cikalongkulong dengan sebuah truk boks bernomor polisi Z 3586 HA yang dikemudikan Mumu Mukarom dari arah berlawanan.

“Kecelakaan terjadi di jalan lurus menanjak panjang. Akibatnya, korban Muhamad Imron meninggal dunia, sementara Abdul Manan mengalami luka lecet. Tindakan selanjutnya, kami melarikan korban ke Puskesmas Cikalongkulon untuk ditangani secara intensif,” papar Alex. (lan/mg1)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top