Minim Sarana, Kunjungan ke Jangari Turun 20 Persen


FOTO: ELINDAMAWADDAH/RADARCIANJUR



CIANJUR-Sebagai salah satu objek wisata andalan yang dimiliki Cianjur, Waduk Cirata Jangari ramai dikunjungi wisatawan. Berdasarkan data dari pengelola, sepanjang tahun 2015 lalu saja, lonjakan pengunjung mencapai angka 23.029 orang.

Tingkat kunjungan tertinggi tercatat pada bulan Juli, yakni 11.812 orang dan yang terendah di bulan Maret mencapai 218 orang.

Sayangnya, kunjungan tersebut tahun ini tak semeriah tahun lalu. Koordinator Pengelola Waduk Jangari, Sopidin memaparkan, menginjak pertengahan 2016 ini, angka kunjungan wisatawan ke Jangari mengalami penurunan sebanyak 20 persen. Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah wisatawan. Mulai dari menjamurnya tempat wisata yang baru sampai minimnya sarana dan prasarana beserta fasilitas penunjang lainnya di objek wisata air tersebut.

“Waduk Jangari menjadi objek wisata yang mesti dikembangkan lantaran menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi. Namun, status tanahnya belum menjadi milik Pemkab Cianjur, jadi penataan sarananya masih tertunda,” papar Sopidin kepada Radar Cianjur beberapa waktu lalu.
Terlepas dari berbagai persoalan yang ada, Sopidin mendapati kunjungan wisatawan pada saat-saat tertentu masih bisa dibilang ramai. Pada libur lebaran baru-baru ini misalnya, beberapa wisatawan lokal yang kebanyakan masih dari kawasan Cianjur sampai Jonggol sudah berdatangan di akhir pekan. Nampak pula sejumlah wisatawan luar negeri dari timur tengah dan India.

“Tadi ada kurang lebih 20 orang wisatawan Arab Saudi dan India. Mereka bercakap-cakap pakai bahasa asing, saya kurang mengerti bahasa mereka,” candanya.

Informasi yang dihimpun, pada momen liburan saat itu, tiket masuk ke wisata Jangari dipatok seharga Rp2 ribu per orang dan untuk sepeda motor, Rp3 ribu untuk roda empat dan Rp5 ribu untuk bus.

Sementara untuk sarana jalur perahu, Sopidin mengaku kurang begitu mengetahui. Pasalnya, perahu merupakan milik masyarakat setempat. “Disini akses perahunya masyarakat. Tarif untuk perahu terserah mau naik atau tidak itu bukan urusan saya. Karena itu hak pemilik perahu,” ungkapnya.
Ia berharap, Pemkab Cianjur kedepan lebih memperhatikan lagi berbagai sarana dan prasarana yang ada di Jangari, salah satunya mengenai Hak Guna Pakai (HGU) lahan sehingga tata kelola bisa semakin diperbaiki. Sopidin mengaku, ia kerap kewalahan saat wisatawan membludak lantaran minimnya sarana dan prasarana.

“Bisa dilihat dari pembangunan dimana saja belum teratur, belum teratata rapi, parkiran dimana saja, makannya kami sangat kesulitan. Kami meminta sekali lagi ke pemerintah mohon diperhatikan khusus untuk wisata Jangari,” harapnya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung yang tengah asiyk menikmati suasana, Alip Ade Putri menuturkan, ia beserta keluarga besarnya dari Jakarta yang berjumlah sepuluh orang sengaja mengunjungi Jangari untuk menghabiskan masa libur akhir pekan. “Enak lah buat dikunjungi, cocok untuk alternatif berlibur bersama keluarga. Tempatnya bersih, orangnya ramah-ramah ramah,” akunya.(lan/mg1)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top