Pasokan Premium Dihentikan


METRO – Salah satu SPBU di Cianjur, sudah berhenti memasok bensin jenis premium. Pasalnya, pasokan bensin jenis premium untuk Kabupaten Cianjur dinilai cukup minim. Padahal, kebutuhannya meningkat dua kali lipat dari jumlah pasokan yang diberi.

Seperti SPBU 3443201 di Jalan Raya Bandung, Cianjur, sudah tidak lagi menyediakan bensin jenis premium. Hal itu diakui oleh salah seorang pengawas SPBU tersebut kepada Radar Cianjur, Hendro, Selasa (6/8) Kemarin. Ia mengungkapkan, pasokan bensin premium untuk di Cianjur sebanyak 8 ribu liter per hari. “Sedangkan kebutuhan bensin premium dalam setiap harinya mencapai 16 ribu liter. Maka dari itu, kita berhenti memasok bensin jenis premium dari Pertamina,” sebabnya.

Kurangnya pasokan ini menyebabkan SPBU tersebut berhenti memasok bensin premium dan beralih kepada bensin jenis pertalite. Namun bukan hanya disebabkan oleh perihal itu saja yang  membuat pasokan bensin premium berhenti disediakan oleh SPBU itu. Akan tetapi adanya penyebab lainnya yang menyebabkan distribusi bensin premium ditiadakan di SPBU itu. “Selain itu, tangki pendamnya pun kita masih terbatas, ada tiga domak. Asalnya domak premium, pertamax dan solar. Tapi sekarang yang premium kita ganti jadi domak untuk pertalite,” ujar Hendro.

Walaupun begitu, menurutnya bensin jenis pertalite ini mempunyai keunggulan dibandingkan bensin premium. Seperti salah satu keunggulannya, yaitu pada oktan bensin pertalite lebih besar dibandingkan premium. Pertalite mempunyai oktan lebih tinggi mencapai 90 oktan, sedangkan bensin premium 88 oktan. “Hal ini amat berpengaruh terhadap mesin kendaraan dan harganya pun berbeda tipis,” tambahnya.

Maka dari itu, dengan harga yang berbeda tipis Rp350 tersebut, masyarakat kini lebih beralih kepada bensin pertalite, dibandingkan bensin jenis premium. Untuk bensin premium sendiri dengan harga Rp 6550/liter dan sedangkan untuk bensin pertalite mempunyai harga Rp 6900/liternya.

Salah satu masyarakat asal warga Joglo, Kelurahan Sawah Gede, Kecamatan Cianjur. Deni (34) mengatakan, beralih mengisi bensin pertalite baru sebulanan yang lalu. Ini juga karena pertamanya mencoba, ternyata ke motornya lebih cepet dan lumayan bersih kena kalbulator,” aku Deni.

Dalam kesehariannya pun, ia sering mengisi bahan bakar bensin kendaraanya menggunakan pertalite. Ia juga menjelaskan, apabila bensin premium ditiadakan ia tidak keberatan sebagai masyarakat. Karenanya, bensin pertalite juga sudah cukup standar kendaraan. “Pembakaran pada kendaraan lebih bagus sih, otomatis bagus ke mesin juga,” tutupnya. (yud)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top