Sosialisasi Empat Pilar dan Serap Aspirasi Ojek Online

ANGGOTA DPR RI dari Fraksi Hanura Capt Djoni Rolindrawan sosialisasikan empat pilar MPR dan serap aspirasi ojek online.

BOGOR-Anggota MPR RI dari Fraksi Hanura, Capt Djoni Rolindrawan sosialisasikan 4 Pilar MPR dan serap aspirasi ojek online Kota Bogor, tanggal 22 April 2017, di Gedung Serbaguna Delima Kecamatan Bogor Timur.

Para peserta yang hadir sangat antusias. Pada kesempatan itu, Apud yang mewakili Komunitas Ojek Online Bogor, bertanya dengan lantang, meminta tanggapan kepada Capt Djoni yang merupakan wakil mereka di legislatif.

"Terimakasih atas kesempatannya. Saya perwakilan dari komunitas ojek online, ingin bertanya bagaimana tanggapan bapak terhadap angkutan umum termasuk ojek yang berbasis aplikasi online, sementara saat ini belum ada peraturan yang mengatur masalah tersebut," tanya Apud.

Atas pertanyaan tersebut, Capt Djoni pun menjawab dengan tegas, bahwa UUD 1945 menjamin setiap warga Indonesia untuk mendapatkan penghasilan dan penghidupan yang layak. Artinya setiap orang berhak mendapatkan pekerjaan sepanjang sesuai dengan ketentuan hukum serta tidak mengganggu ketertiban.

"Keberadaan sarana transportasi umum berbasis online, memang merupakan fenomena yang masih relatif baru di negara kita, dengan pelayanan yang lebih baik tentu akan dapat menarik minat konsumen, meskipun kemudian menjadi sorotan karena terjadi benturan kepentingan dengan sopir angkutan umum atau ojek pangkalan," paparnya menjawab pertanyaan dari salah satu peserta.

Anggota Komisi V DPR RI ini menambahkan,  oleh sebab itu pemerintah daerah harus segera mengeluarkan Perda untuk menata karena salah satu fungsi pemerintah adalah mengeluarkan aturan agar terciptanya ketertiban dan keadilan.

"Saya juga menyarankan agar komunitas ojek online selalu mengingatkan anggotanya supaya tertib berlalulintas," tambahnya.

Sementara itu, Ibu Darmawati warga Sempur Bogor bertanya contoh prilaku yang sesuai dengan Pancasila terutama sila kedua. Karena saat ini banyak sekali terjadi peristiwa yang tidak sesuai dengan Pancasila?.

Menjawab pertanyaan itu, Capt Djoni menjelaskan, "Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia artinya seluruh masyarakat Indonesia yang sangat beragam itu ternyata memiliki kesamaan pandangan hidup, yaitu masyarakat yang religius dan beragama, saling tolong menolong, suka bermusyawarah dan berusaha mewujudkan keadilan," paparnya.(jun)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top