Dampak Kekeringan Berkepanjangan Terhadap Hewan Ternak di Wilayah Sukaresmi

Cari Rumput Lintas Bukit, Sapi pun Ikut Kelaparan 

MUSIM kemarau berkepanjangan dan cuaca ekstrim saat ini membuat resah para peternak sapi di wilayah Sukaresmi. Bagaimana tidak, dampak kekeringan berkepanjangan membuat sejumlah peternak sapi potong kelimpungan. Mereka harus berjalan hingga 3 kilometer untuk mencari rumput hijau.

LAPORAN: Farhaan Muhammad Ridwan, Cianjur

SEJUMLAH peternak sapi dan kambing di wilayah Kampung Cikareo, Garung, Gunung Putu, Pasir Oray, dan Cigagak Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi harus bekerja ekstra.
Mereka harus siap berjalan kaki menempuh jarak hingga lebih dari 3 kilometer hanya untuk mencari rumput, untuk pakan ternaknya. "Jika tidak makan rumput ternak kami bisa kelaparan hingga mati," diakui Asep (41) salah seorang peternak di Kampung Pasir Oray.
Pria yang satu ini merasakan musim kemarau saat ini lebih panjang, sehingga rumput sudah mengering dan tanah tandus. Tak pelak membuatnya harus berjalan kaki jauh mendapatkan rumput hijau. "Karena cuaca panas rumput-rumput menjadi kering. Rumput hijaupun susah dicari, dan berimbas sapi-sapi menjadi kelaparan," ucapnya.
Hewan sapinya juga kini nampak di daerahnya semakin kurus dan merana karena kekurangan makanan rumput. Nampak hewan kambing juga mengalami nasib yang sama, karena mereka kini harus puasa selama kemarau.
"Kalau tidak musim kemarau banyak sekali rumput yang bisa dimakan sapi, tetapi sekarang sudah kering. Sapi pun enggan makan kalau rumputnya kering," ujar Syarif (51) warga Kampung Cigagak.
Lelaki paruh baya ini mengaku selain berternak sapi memiliki kambing. Dirinya merasa kesulitan mencari rumput sejak beberapa bulan ini karena musim kemarau. Bagaimana tidak saat ini rumput-rumput yang biasa di dapatkan saat ini banyak yang sudah kering.
"Saya biasa mencari rumput untuk makan kambing di sekitar perkebunan warga. Tetapi sekarang ini banyak yang kering, sehingga harus naik bukit dan menempuh jarak jauh. Akibat kekurangan makan kambing kami kurus-kurus kurang makan," keluhnya.
Hal tersebut ditanggapi serius Kepala Desa Sukaresmi Nanang, pria asli warga Desa Sukaresmi ini mengaku baru tahun ini kekeringan berkepanjangan. Sehingga selain air untuk warga sulit, makanan untuk hewan ternak juga sulit. "Mau bagaimana lagi lahan kering, sehingga makanan hewan ternak juga sulit. Hingga kini belum ada solusi atas masalah ini," tandasnya.(**)
 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top