Eks PIC jadi Taman Kota


RELOKASI Pasar Induk Cianjur (PIC) ternyata sudah tercantum pada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Cianjur, sejak 10 tahun lalu. Bekas pasar pertama berdiri di Cianjur ini segera akan dijadikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH).
RDTR PIC sendiri ternyata sudah direncanakan oleh Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh saat dirinya menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) tahun 2005.
Namun saat itu, keberadaan Pasar Induk Cianjur belum habis masa kontraknya dengan pihak ketiga yang mencapai 20 tahun. "Setelah berakhir masa jabatan saya yang pertama, masa kontrak Pasar Induk Cianjur itu baru habis," kata Tjetjep kepada Radar Cianjur baru-baru ini.
Menurutnya, tenggang waktu untuk mengalihkan pasar itu menunggu selesainya pembangunan pasar pengganti di Pasir Hayam masuk Kecamatan Cilaku yang dilakukan dua tahap. Pasar pengganti itu baru selesai pembangunannya di penghujung jabatan Bupati Tjetjep Muchtar Soleh pada akhir tahun 2015.
"Alhamdulillah cita-cita saya untuk menjadikan lokasi Pasar Induk menjadi Ruang Terbuka Hijau terlaksana, meskipun baru tahapan pengalokasian para pedagang sampai dengan perataan bekas pasar itu," terang Bupati.
Rencananya, lahan bekas pasar tersebut akan dibuat paru-paru kota dengan menanam pepohonan dan bunga-bungaan. "Nantinya akan jadi taman dan hutan kota atau yang disebut paru-paru kota," terangnya.
Tujuannya, kata Bupati, untuk mengurangi pemanasan 'global warning', maka pemerintah Kabupaten Cianjur terus berupaya mengejar target pemenuhan RTH ini hingga 20 persen. Dengan dijadikannya Pasar Induk Cianjur untuk Ruang Terbuka Hijau maka target RTH itu akan bertambah.
"Cita-citanya itu ingin seperti Kota Surabaya yang sudah mencapai 30 persen, sesuai dengan instruksi pemerintah. Nantilah akan dilanjutkan pelaksanaanya oleh bupati baru," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur, Himam Haris, para pedagang eks Pasar Induk Cianjur telah direlokasi ke Pasar Pasir Hayam (Jebrod). Kapasitas pasar tersebut dapat menampung hampir 5.000 pedagang.
"Pasar tersebut terdiri dari 1.791 kios, 92 unit toko, 56 unit ruko, serta los dan meja lapak sebanyak 2.609 unit. Dengan luas kurang lebih 8,5 hektar," ucapnya.
Ia memaparkan, berdasarkan pendataan yang dilakukannya, terdapat sekitar 2.300 pedagang kaki lima yang akan direlokasi ke Pasar Pasir Hayam. Sisanya pedagang Pasar Induk dan Pasar Bojongmeron. "Semoga dengan direlokasinya para pedagang ke Pasar Pasir Hayam, para pedagang pun akan merasa lebih nyaman dalam berdagang," harapnya.(ndk/ras) 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top