Radar Cianjur »
Metro Cianjur
»
Jejak Sepi Relokasi Pasar Induk Cianjur,Banyak Rantai Silaturahmi Terputus
Jejak Sepi Relokasi Pasar Induk Cianjur,Banyak Rantai Silaturahmi Terputus
Posted by Radar Cianjur on Senin, 11 Januari 2016 |
Metro Cianjur
CIANJUR – Pemindahan lokasi Pasar Induk
Cianjur (PIC) dan Pasar Bojongmeron ke lokasi baru di Pasar Induk Pasirhayam,
belum sepenuhnya terhapus jejaknya di kedua lokasi pasar lama, yang sekian
dekade lamanya dikenal luas oleh seluruh masyarakat Cianjur, bahkan hingga
beberapa keturunan menjadi andalan penghidupan.
Bukan tanpa manfaat adanya langkah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur memindahkan lokasi Pasar Induk Cianjur
(PIC) dan Pasar Bojongmeron ke Pasar Induk Pasirhayam. Dampak dari langkah
relokasi tersebut terlihat nyata dengan menjadi sepinya jalur wilayah jalan
raya, yang sebelumnya dipenuhi pedagang dan lalulintas, sehingga menyulitkan
siapa saja yang lewat.
Hal serupa juga terlihat di jalur Jalan
Siti Jenab yang membelah jarak Mesjid Agung Cianjur dengan kantor Pemkab, yang
sebelumnya selalu menjadi kawasan langganan macet, kini berangsur lengang dan
menjadi kawasan dengan arus lalulintas yang lancar.
Di luar manfaat-manfaat yang bisa dirasakan
oleh banyak pengguna jalan di kedua jalur tersebut, terbetik beberapa kisah
sedih mereka yang telah turun temurun menjadi generasi pedagang di pasar-pasar
itu, salahsatunya kisah Mang Emul (67) yang selama puluhan tahun menghabiskan
waktunya dengan berjualan di lokasi Pasar Bojongmeron. Kepindahan pasar ke
lokasi baru membuatnya kebingungan untuk mencari penghidupan, karena tidak
begitu banyak yang dikenalnya di lokasi baru.
“Ada beberapa orang lama, tapi tidak semua
sama. Kebanyakan orang baru yang tidak dikenal, yang tidak tahu sama sekali
seperti apa hubungan satu sama lain di tempat ini,” katanya kepada Radar
Cianjur, saat ditemui tengah berjongkok di lokasi dagangnya yang lama, di bekas
Pasar Bojongmeron.
Lain lagi kisah Zet (50), yang sejak muda
sudah hafal betul seluk-beluk Pasar Bojongmeron. Ia terkaget-kaget ketika
mengetahui lokasi permainannya sejak remaja itu kini menjadi kawasan yang
lengang, dengan beberapa alat berat tengah bersiap meratakan permukaannya.
“Di lokasi yang baru, kalau saya harus
kesana, walaupun mungkin bisa bertemu dengan kawan-kawan lama, tapi lokasi
berjualan mereka saya tidak tahu. Semuanya pasti serba baru. Di Bojongmeron,
mulai dari penjual sepatu hingga penjual kantong plastik saya kenal baik. Di
Pasirhayam pasti saya akan bengong sendirian,” keluhnya sambil mengusap
airmata.
Tak hanya satu atau dua cerita duka yang
muncul dari pemindahan pasar ke lokasi yang baru, dan secara garis besar bahan
keluhannya sama, yakni terputusnya tali silaturahmi yang telah terjalin sekian
lama, ditularkan dari satu generasi ke generasi lainnya hingga ke masa
sekarang, dan itu semua harus terputus ketika lokasi berjualan dipindah.
“Tempat yang baru bukan tidak bagus, tapi
butuh waktu bagi semuanya untuk beradaptasi. Dan di tempat lama, akan jadi
apapun itu nantinya, tersimpan catatan, tersimpan kenangan yang tidak akan
mungkin bisa hilang begitu saja,” tambah Zet.
Susah dipungkiri, perubahan memang selalu
akan menghasilkan konsekwensi, dan untuk meraih satu tujuan ke arah yang lebih
baik, tak jarang harus ada bagian-bagian yang dikorbankan. Untuk bagian ini,
sebagian besar warga Cianjur sangat berharap bahwa semua tujuan baik yang ingin
diraih dari pemindahan pasar ini, bisa tercapai dan memberikan manfaat luas
kepada banyak pihak, tanpa melupakan kisah-kisah lama di tempat lama, yang
tidak hanya memiliki makna nostalgia. (**)
Populer
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
Wakil Ketua Komisi IV,Cecep Buldan terkejut adanya malpraktek di Puskesmas Cikalongkulon CIANJUR-Menyusul adanya dugaan malpraktek yan...
-
GEKBRONG – Pada hari Selasa (15/03) kemarin, bertempat di Kantor Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, dilaksanakan Lomba Desa dan Pelaksa...
-
WARUNGKONDANG – Kenal pamit Camat Warungkondang berlangsung sederhana di aula PGRI Kecamatan Warungkondang, pada hari Kamis (28/04) ...
-
FOTO: NANDANG KURNAEDI/RADAR CIANJUR PROMOSI: Karyawan Kawan Baru tengah melayani pengunjung. CIANJUR- Kawan Baru sebagai pusat p...
-
BARANG antik seperti sepeda ontel yang merupakan peninggalan sejarah, mungkin bisa dikatakan sudah terlupakan. Padahal, jangan salah har...
-
Mengenakan hijab sebagai pilihan busana, dewasa ini memberikan banyak pilihan tema dan gaya, salahsatunya adalah hijab dengan tema street...
-
CIANJUR-Pondok pesantren Al-Intiqol merupakan salah satu pondok pesantren salafi yang ada di kota Cianjur tepatnya di Cikidang, Pabuaran ...
Tidak ada komentar: