Lahan Pertanian Produktif Semakin Berkurang


GEKBRONG – Kecamatan Gekbrong merupakan salah satu kecamatan penghasil padi varietas pandanwangi yang menjadi unggulan Cianjur. Namun, areal pertanian di Kecamatan Gekbrong, setiap tahunya selalu berkurang akibat alih fungsi lahan.
Alih fungsi lahan pertanian tersebut umumnya berubah menjadi kawasan industri dan perumahan. Informasi yang dihimpun, luas lahan pertanian produktif di Kecamatan Gekbrong pada tahun 2012 lalu mencapai 1.229,4 hektar. Angka tersebut kini mengalami penurunan. Tahun 2016 saat ini, luas lahan pertanian produktif di Kecamatan Gekbrong hanya mencapai 1.135 hektar.
Akibatnya, dampak alih fungsi lahan mulai dirasakan oleh para petani. Dua kelompok tani Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong terancam bubar akibat 27 hektar areal pertanian produktif akan dialihfungsikan menjadi lahan industri.
Kepala Balai Pengembangan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kecamatan Gekbrong, Yayat Duriat membenarkan hal tersebut. Pihaknya mengamini bahwa areal lahan pertanian produktif di Kecamatan Gekbrong kian hari kian berkurang. Dari beberapa desa yang lahan pertaniannya banyak berkurang, tercatat Desa Bangbayang yang paling banyak kehilangan lahan pertanian produktif.
“Desa Gekbrong, lahan pertanian produktif jadi perusahan air mineral, di Desa Bangbayang lahan pertanian produktif jadi tempat penggilingan batu split dan rencana industri, di Desa Songgom lahan pertanian produktif menjadi hotel, serta di Desa Cikancana lahan pertanian produktif menjadi perumahan,” papar Yayat kepada Radar Cianjur.
Sementara itu Komandan Koramil (Danramil) 0608-02 Warungkondang, Kapt Inf Sudi Harsono mengatakan, pemerintah mempunyai kewenangan dan kewajiban untuk mempertahankan lahan pertanian.
“Yang menpunyai kewenangan mempertahankan lahan pertanian produktif adalah pemerintah. Mereka yang lebih berkompeten mengkaji lahan mana yang harus dipertahankan dan lahan mana yang bisa dialihfungsikan,” kata Danramil.
Lebih Lanjut, Sudi Harsono menambahkan, alangkah lebih baik jika lahan pertanian produktif tidak diganggu. Ia menilai, kebutuhan pangan yang semakin tinggi harus diiringi dengan bertambahnya lahan pertanian produktif.

“Penduduk semakin hari semakin bertambah, kebutuhan pangan juga bertambah. Bagaimana jadinya jika lahan berkurang sementara kebutuhan pangan semakin bertambah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertahankan lahan pertanian produktif,” pungkasnya seraya berpesan. (dil)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top