Radar Cianjur »
Cianjur Raya
»
Lahan Pertanian Produktif Semakin Berkurang
Lahan Pertanian Produktif Semakin Berkurang
Posted by Radar Cianjur on Kamis, 07 Januari 2016 |
Cianjur Raya
GEKBRONG – Kecamatan Gekbrong merupakan salah satu kecamatan
penghasil padi varietas pandanwangi yang menjadi unggulan Cianjur. Namun, areal
pertanian di Kecamatan Gekbrong, setiap tahunya selalu berkurang akibat alih
fungsi lahan.
Alih fungsi lahan pertanian tersebut umumnya
berubah menjadi kawasan industri dan perumahan. Informasi yang dihimpun, luas
lahan pertanian produktif di Kecamatan Gekbrong pada tahun 2012 lalu mencapai
1.229,4 hektar. Angka tersebut kini mengalami penurunan. Tahun 2016 saat ini,
luas lahan pertanian produktif di Kecamatan Gekbrong hanya mencapai 1.135
hektar.
Akibatnya, dampak alih fungsi lahan mulai
dirasakan oleh para petani. Dua kelompok tani Desa Bangbayang, Kecamatan
Gekbrong terancam bubar akibat 27 hektar areal pertanian produktif akan
dialihfungsikan menjadi lahan industri.
Kepala Balai Pengembangan Tanaman Pangan Dan
Hortikultura Kecamatan Gekbrong, Yayat Duriat membenarkan hal tersebut.
Pihaknya mengamini bahwa areal lahan pertanian produktif di Kecamatan Gekbrong
kian hari kian berkurang. Dari beberapa desa yang lahan pertaniannya banyak
berkurang, tercatat Desa Bangbayang yang paling banyak kehilangan lahan
pertanian produktif.
“Desa Gekbrong, lahan pertanian produktif jadi
perusahan air mineral, di Desa Bangbayang lahan pertanian produktif jadi tempat
penggilingan batu split dan rencana industri, di Desa Songgom lahan pertanian
produktif menjadi hotel, serta di Desa Cikancana lahan pertanian produktif
menjadi perumahan,” papar Yayat kepada Radar Cianjur.
Sementara itu Komandan Koramil (Danramil) 0608-02
Warungkondang, Kapt Inf Sudi Harsono mengatakan, pemerintah mempunyai
kewenangan dan kewajiban untuk mempertahankan lahan pertanian.
“Yang menpunyai kewenangan mempertahankan lahan
pertanian produktif adalah pemerintah. Mereka yang lebih berkompeten mengkaji
lahan mana yang harus dipertahankan dan lahan mana yang bisa dialihfungsikan,”
kata Danramil.
Lebih Lanjut, Sudi Harsono menambahkan, alangkah
lebih baik jika lahan pertanian produktif tidak diganggu. Ia menilai, kebutuhan
pangan yang semakin tinggi harus diiringi dengan bertambahnya lahan pertanian
produktif.
“Penduduk semakin hari semakin bertambah,
kebutuhan pangan juga bertambah. Bagaimana jadinya jika lahan berkurang sementara
kebutuhan pangan semakin bertambah. Oleh karena itu, sangat penting untuk
mempertahankan lahan pertanian produktif,” pungkasnya seraya berpesan. (dil)
Populer
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
Wakil Ketua Komisi IV,Cecep Buldan terkejut adanya malpraktek di Puskesmas Cikalongkulon CIANJUR-Menyusul adanya dugaan malpraktek yan...
-
GEKBRONG – Pada hari Selasa (15/03) kemarin, bertempat di Kantor Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, dilaksanakan Lomba Desa dan Pelaksa...
-
WARUNGKONDANG – Kenal pamit Camat Warungkondang berlangsung sederhana di aula PGRI Kecamatan Warungkondang, pada hari Kamis (28/04) ...
-
FOTO: NANDANG KURNAEDI/RADAR CIANJUR PROMOSI: Karyawan Kawan Baru tengah melayani pengunjung. CIANJUR- Kawan Baru sebagai pusat p...
-
BARANG antik seperti sepeda ontel yang merupakan peninggalan sejarah, mungkin bisa dikatakan sudah terlupakan. Padahal, jangan salah har...
-
Mengenakan hijab sebagai pilihan busana, dewasa ini memberikan banyak pilihan tema dan gaya, salahsatunya adalah hijab dengan tema street...
-
CIANJUR-Pondok pesantren Al-Intiqol merupakan salah satu pondok pesantren salafi yang ada di kota Cianjur tepatnya di Cikidang, Pabuaran ...
Tidak ada komentar: