Pulang dari Italia, Bidik Asia



BANDUNG - Sukses membawa Persib juara sebagai pemain, asisten pelatih dan pelatih kepala ternyata dinilai belum lengkap oleh Djadjang Nurdjaman. Prestasi di level Asia masih menjadi impian dan tekad Djadjang bersama Maung Bandung ke depannya.
Djadjang merasa belum puas dengan pencapaiannya saat Maung Bandung tampil pada babak play off Liga Champions Asia, karena gagal melaju setelah kalah 0-4 dari klub asal Vietnam, Hanoi T&T di My Dinh Stadium, Selasa (10/2) lalu. Hasil di AFC Cup pun menurut Djadjang, belum dapat dikatakan memuaskan pendukung setia Maung Bandung. Persib pada kompetisi level kedua Asia ini harus tersingkir pada babak 16 besar saat dikalahkan klub asal Hongkong, Kitchee SC dengan skor 0-2.
Penampilan Persib di level Asia tahun lalu bukan kali pertama. Sebelumnya, Maung Bandung sukses menembus perempat final kompetisi kasta tertinggi Asia, Piala Champions Asia 1995/1996 yang berubah nama menjadi Liga Champions Asia sejak tahun 2002.
"Impian besar saya bersama Persib yang belum terwujud adalah prestasi level Asia. Kemarin hanya bisa sampai 16 Besar dan play off di Champions Asia. Itu yang belum terwujud," kata Djadjang di rumahnya.
Dengan pelajaran yang akan diambil di Italia selama satu tahun, Djadjang punya harapan kembali bersama Persib dan menggapai mimpi prestasi level Asia itu. Untuk itu, dia berharap kisruh panjang dunia sepakbola Indonesia cepat usai agar sepakbola Indonesia dapat kembali berkompetisi dengan negara lainnya. Pasalnya, tanpa adanya kompetisi dan sanksi FIFA yang masih melekat, dipastikan impian soal level Asia itu sulit diwujudkan.
"Harapan utamanya adanya jalan keluar dalam waktu dekat ini, sehingga kompetisi di Indonesia bisa berjalan. Cabut sanksi FIFA dan pembekuan PSSI sama Menpora, dan sepulang di Italia harapannya semua sudah beres. Kita pun bisa berbenah untuk menggapai mimpi itu (prestasi level Asia, red)," ucapnya.(psb)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top