Ubi Rebus jadi Makanan Pokok

MIRIS: Keluarga Ma Ii (70) setiap hari makan ubi rebus
CIANJUR-Selain tinggal di rumah 'reyod' alias tak layak huni. Keluarga Ii Sariya (70) warga Kampung Cageundang, Desa Sukamaju RT 04/04, Cianjur, juga dalam keseharianya makan makanan pokok ubi bukan nasi.
Kondisi kemiskinan yang dialami keluarga Ii karena selama ini tak ada perhatian serius dari pemerintah setempat. Makan Ubi rebus sebagai pengganjal perut ini juga hasil pemberian tetangga Ii bukan hasil berkebun dirinya.
Keseharian Ii makan ubi rebus juga bersama tiga cucu dan satu putranya yakni, Siti Kulsum Sumiati (30), Siti Amil Anjani (7) dan Muhammad Firmansyah (6) serta putra tunggalnya, Nanang Sulaeman (55).
Diakui Ii, untuk mencukupi kebutuhan makan, setiap hari bila tak ada beras raskin pemberian dari desa melalui RT setempat, terpaksa makan pokok apa saja yang penting bisa mengganjal perut. "Kami bisa beli beras jika ada yang nyuruh kerja di sawah, putra tunggal satu-satunya hanya kerja serabutan, maklum keterbatasan ilmu pengetahuan," aku Ema Ii panggilan akrabnya.
Ketua RT 04, Ade Suparman membenarkan, jika keluarga Ma Ii hidupnya sangat memprihatinkan. Selain gubuk reyod sudah tak layak pakai, juga makanan pokok sehari-harinya hanya mengkonsumsi ubi rebus.
"Memang kalau tidak ada beras raskin sebagai pengganti makanan pokoknya ubi, sukun atau singkong rebus. Merasa prihatin dan sedih, kami dan tetangga dekatnya sering membantu semampunya memberikan makanan, tapi mana cukup bila terus-terusan," ungkap Ade saat ditemui di rumah panggung Ma Ii yang nyaris ambruk.
Didin (50) warga setempat menambahkan, sudah belasan tahun keluarga Ma Ii tinggal di rumah panggung reyodnya, bahkan mirip kandang kambing. Bahkan tanah yang ditempati Ma Ii juga tanah milik H Darja dan H Jenab yang masih warga setempat.
"Penghasilan Ma Ii sehari-hari yang hanya Rp15 ribu mana cukup untuk beli beras, mereka hanya makan Ubi rebus dan makanan sealakadarnya, kami atas nama warga juga sudah peduli tapi dengan keterbatasan kami juga, untuk itu berharap ada yang siap membantu pihak lain," harap Didin diamini Iwan (40) warga lainnya.(mat)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top