Konten tak Senonoh Merusak Moral



CIANJUR-Seiring hebohnya 'Salam Osis' dan 'Salam Pramuka' di jagad dunia maya hingga berada di urutan teratas mesin telusur nomor satu di dunia, Google, sejumlah pihak mulai turut angkat bicara dalam menyikapi hal tersebut.

Pasalnya, konten dua istilah itu didalamnya berisi sejumlah siswi berpakaian seragam SMA dan seragam Pramuka yang menampilkan adegan panas seraya mempertontonkan bagian sensitifnya. Hingga tadi malam saja, dua konten tersebut masih berada di urutan teratas dengan berbagai konten seronok yang lebih variatif.

Otomatis, hal tersebut semakin membawa imej negatif terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Menangkal kebiasaan negatif tersebut merasuk hingga Cianjur, anggota Komisi IV DPRD Cianjur, Lepi Ali Firmansyah menilai, seharusnya pihak otoritas yang berwenang segera melakukan tindakan atau bahkan menghapus konten yang dianggap tidak sesuai etika dan moralitas tersebut.

“Tapi yang lebih penting, kita yang harus lebih bijak dalam memanfaatkan IT untuk hal yang lebih positif dan menambah pengetahuan,” kata pria yang menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Cianjur tersebut.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur, Jumati menyesalkan adanya oknum yang menggunakan kata 'Salam Osis' dan 'Salam Pramuka' sebagai kata kunci untuk video yang menampilkan hal yang tak senonoh. Ia menilai, kegiatan kurang bermanfaat seperti itu bisa merusak citra Pramuka dan juga citra dunia pendidikan.

“Ya, karena berkaitan dengan teknologi, mungkin ada yang sengaja ingin merusak citra pramuka dan citra dunia pendidikan,” ucapnya.

Ia berpesan pada semua guru dan pembina Pramuka di Kabupaten Cianjur untuk dapat mengawasi dan lebih meningkatkan pembinaan pada para siswa sehingga tidak terpengaruh pada perilaku negatif tersebut. “Ini harus jadi perhatian bersama semua guru dan pembina Pramuka,” tegas dia seraya mengajak.(lan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top