Radar Cianjur »
Cianjur Raya
»
Patuhi SOP, Siap Tampung Ribuan Pekerja
Patuhi SOP, Siap Tampung Ribuan Pekerja
Posted by Radar Cianjur on Senin, 25 April 2016 |
Cianjur Raya
![]() |
STANDAR:
Beberapa orang pekerja proyek pembangunan gudang di Kampung Cieundeur, Desa
Bunisari, Kecamatan Warungkondang, sedang membersihkan ban kendaraan sebelum
memasuki badan jalan raya.
|
Pembangunan
Gudang Alfamart Cieundeur
WARUNGKONDANG
– Pembangunan gudang milik salahsatu jaringan minimarket terkemuka di
Indonesia, Alfamart, yang berlokasi di Kampung Cieundeur, Desa Bunisari,
Kecamatan Warungkondang, tengah berada dalam proses pengerjaan yang melibatkan
ratusan tenaga kerja.
Laporan
Aria Somantri, Warungkondang
Menurut
perwakilan kontraktor pelaksana pembangunan, Yudho, saat pembangunan gudang
tersebut selesai nanti, akan bisa menampung ratusan hingga ribuan tenaga kerja
lokal.
“Akan
menampung antara lima ratus hingga seribu orang tenaga kerja, karena gudang ini
akan menjadi pusat logistik untuk sebagian besar wilayah Jawa Barat,” katanya
kepada Radar Cianjur.
Karena
besarnya daya tampung sumber daya manusia lokal itulah, salahseorang tokoh
masyarakat Kampung Cieundeur, Yudi, mengatakan bahwa masyarakat menaruh harapan
besar agar pembangunan segera selesai.
“Mereka
memiliki harapan untuk bisa bekerja di tempat ini, apalagi dengan daya tampung
yang besar. Makanya mereka sangat mendukung penyelesaiannya,” kata Yudi.
Pada
kesempatan yang sama, kuasa hukum sekaligus koordinator pembangunan gudang,
Fanfan, kepada Radar Cianjur meminta klarifikasi atas pemberitaan sebelumnya
yang menyatakan bahwa ada sebagian anggota masyarakat yang keberatan dengan
pembangunan gudang tersebut dan menilai kehadirannya mengganggu ketertiban.
“Dalam
setiap proses pekerjaan proyek, saya kira wajar ada suara berisik, kendaraan
yang keluar-masuk, debu, tanah, dan lain-lain. Tapi silakan lihat sendiri di lapangan,
ada atau tidak kepentingan umum yang terganggu? Kami punya SOP (Standard Operational Procedures—red)
yang jelas, dan selalu dipatuhi. Sebelum truk memasuki jalan, ada petugas yang
bekerja membersihkan ban dan lain-lain,” ujarnya.
Menurut
Yudho, saat ini ada enam sampai delapan orang tenaga kerja yang ditugaskan
untuk membersihkan kendaraan yang akan keluar-masuk wilayah proyek sebelum
menginjak badan jalan raya, dan hal tersebut dilakukan bukan karena adanya
tuntutan, melainkan sudah merupakan bagian dari prosedur.
“Sebenarnya
kendaraan pembawa semen itu bukan milik kami, melainkan dari perusahaan semen
yang datang mengantar adukan kesini. Tapi karena memasuki wilayah kerja kami,
petugas yang ditunjuk tetap kami perintahkan untuk membersihkannya juga,” kata Yudho.
Menurut
Fanfan, pihaknya menyesalkan munculnya preseden buruk pada
pemberitaan-pemberitaan yang seolah memvonis bahwa pekerjaan yang dilakukan
pihaknya dikerjakan dengan seenaknya dan tidak mengindahkan kepentingan anggota
masyarakat lainnya.
“Kami
tidak mungkin berani bertindak sembarangan. Bahkan jauh sebelum proses
pembangunan dimulai, lembar perizinan kami urus dengan teliti. Apalagi
sekarang, ketika pekerjaan sudah dimulai. Hubungan kami dengan masyarakat
sekitar juga kami jaga. Ada beberapa orang warga lokal yang kami pekerjakan
disini, belum lagi nanti ketika pembangunannya sudah selesai,” terangnya.
Warga
Kampung Cieundeur sendiri, sejauh pantauan Radar Cianjur di lapangan, mengaku
tidak pernah mengajukan keberatan terkait adanya pembangunan gudang tersebut,
bahkan mengaku mendukung, terutama karena akan terbukanya lapangan pekerjaan
untuk mereka. Yudi, menyampaikan kepada Radar Cianjur, bahwa tidak pernah ada
pengajuan keberatan apapun yang disampaikan masyarakat kepadanya untuk diteruskan
kepada pihak pembangun.
“Yang
ada malah proposal-proposal permintaan bantuan,” kata Yudi dan Fanfan, sambil
menunjukkan lembaran-lembaran permohonan bantuan, dan pernyataan dukungan resmi
dari masyarakat, yang diketahui oleh Kepala Desa (Kades) setempat.
Akan
halnya kondisi jalan kotor dan tuntutan hukum yang sempat diberitakan akan
dibebankan kepada pihaknya, Fanfan mengaku siap menghadapinya sesuai dengan
peraturan yang ada.
“Kami
patuh dengan aturan. Kalau memang ada tuntutan, silakan dituntut. Tapi perlu
kami terangkan bahwa hingga hari ini (Minggu, 24/04—red), kami tidak pernah
menerima tuntutan apa-apa. Kalau pelanggaran aturan lalulintas, semua tahu
bahwa itu tidak mungkin dibebankan kepada pihak perusahaan, melainkan murni
pelanggaran individual,” jelasnya.
Lebih
lanjut Fanfan menyampaikan bahwa pihaknya ingin agar ada sinergi antara pihak
pembangun, masyarakat, dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika)
Warungkondang, agar proses pekerjaan yang dilakukannya hingga berwujud menjadi
sebuah gudang logistik nantinya, tidak memicu friksi-friksi yang tidak
diperlukan, karena ada harapan besar masyarakat yang dititipkan kepada
pihaknya, yang dinilai bisa membantu warga dalam hal penyediaan lapangan kerja,
dan peningkatan taraf ekonomi.
“Kami
sangat terbuka kepada masyarakat. Bahkan
ketika proses pembangunan baru dimulai, ada warga dari dua RT (Rukun
Tetangga—red) yang ada di sekitar lokasi, yang sengaja kami undang untuk
sosialisasi, sekaligus mengadakan pengajian. Kalau sampai hari ini masih ada
yang merasa terganggu, dan bahkan ingin pembangunan dihentikan, saya yakin,
alangkah baiknya bila datang dan membicarakannya secara baik-baik dengan kami,”
tegasnya. (blx)
Populer
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
TAMPIL: Salah satu siswa menunjukan kebolehan dalam lomba pementasan tunggal teatrikal. PEMBUKAAN Sport, Religion dan Art (Spect...
-
Anggota Komisi VI DPR RI Dr H. Djoni Rolindrawan, bersama para peserta sosialisasi empat pilar MPR RI, 4 Oktober 2018. CIANJUR - Pend...
-
CIANJUR- Rencana Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) untuk merubah nama-nama SMK di Kabupaten Cianjur menuai perhatian dari ...
-
GEKBRONG – Pada hari Selasa (15/03) kemarin, bertempat di Kantor Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, dilaksanakan Lomba Desa dan Pelaksa...
-
Ikuti Turnamen Mayasari Cup CIANJUR-Tim Futsal SMAN 2 Cianjur akan mengikuti turnamen futsal yang akan diselenggarakan Mayasari Cup Band...
-
JAKARTA-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, seluruh menteri merupakan pembantu presiden. Karena itu ia memint...
-
Para generasi muda antusias kuti sosialisasi empat pilar MPR RI, yang dilakukan Anggota MPR Dr. H. Djoni Rolindrawan CIANJUR -Anggota ...
Tidak ada komentar: