KLB PSSI Tunggu Restu FIFA




JAKARTA-Kelompok 85 (K-85) harus bersabar untuk bisa menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Sebab, kongres dengan agenda pemilihan ketua umum PSSI tersebut harus mendapat restu dari AFC dan FIFA.

“Kami pernah berada di posisi mereka (K-85) saat ada KPSI (komite penyelemat sepak bola Indonesia) dulu. Kami bahkan harus menunda lima kali KLB hingga akhirnya dipertemukan di KLB Borobudur (pada 17 Maret 2013). Semua memang harus sesuai aturan dan yang pasti harus ada restu AFC dan FIFA,” ujar mantan Ketua KPSI Toni Aprilani yang kini jadi Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Toni tak menampik, K-85 telah bertemu dengan Wakil Ketum PSSI Erwin Dwi Budiawan. Dalam pertemuannya, K-85 yang awalnya minta KLB pada 18 juni dimundurkan menjadi 3 Agustus. Kebetulan bulan itu juga dipilih sebagai bulan Kongres Tahunan PSSI. Pertimbangannya, sesuai aturan KLB harus dilaksanakan tiga bulan setelah permintaan KLB diajukan. Pertama kali K-85 minta KLB ke PSSI saat 20 perwakilannya menyerahkan surat permintaan KLB ke Sekjen PSSI Azwan Karim pada 3 Mei lalu.

“Hanya saat itu kan PSSI masih beku dan baru dicabut pembekuannya pada 12 Mei. Sementara hasil pertemuan dengan FIFA saat Kongres FIFA di Meksiko, tidak ada saran untuk menggelar KLB melainkan PSSI diminta menjalankan lima rekomendasi di antaranya membentuk Timnas, membentuk badan sengketa pemain, dan membenahi infrastruktur. Makanya harus ditunggu sikap AFC dan FIFA seperti apa,” jelasnya.(mrk)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top