Ormas Siap Tindak Godin

BATAL: Sayangnya, masih banyak masyarakat Cianjur yang belum menjalankan ibadah puasa sesuai ajaran Islam.

CIANJUR– Setiap bulan suci Ramadan, selalu ada saja ditemukan para khalayak yang kurang dan tak peka terhadap arti puasa. Seperti yang ditemukan Warung Nasi (Warnas) Kujang Ibu Garut, Jalan Pasirhayam, Cianjur, Rabu (8/6) kemarin. Menurut keterangan yang didapat secara tertutup dari seorang pedagang warnas tersebut, bahwa hal ini sudah sering terjadi setiap tahunnya pada bulan puasa.

“Banyak setiap harinya yang datang. Kaya yang tadi itu supir Bogoran yang sudah langganan dari tahun kemarin setiap puasa,” ucapnya. Khalayak yang kedapatan tidak menjalankan ibadah puasa alias godin saat itu mendapat perhatian serius dari sejumlah ormas Islam di Kabupaten Cianjur.

Sekretaris GARIS Cianjur, Ludi Burdah Muslim mengatakan, sudah tidak aneh bila dalam setiap tahunnya ditemukan khalayak yang tidak menjalan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan. “Maka dari itu, kita dari GARIS akan menyebarkan berupa surat maklumat kepada para pelaku usaha di Cianjur,” ujarnya.

Pihaknya akan mengajukan maklumat tersebut ke Pemerintah Daerah (Pemda) terlebih dahulu. Surat itu akan diajukan seminggu setelah puasa dimulai terhitung dari tanggal 6 Mei 2016. “Bilamana nanti kita menemukan pelaku usaha yang membuka makanannya pada jam-jam puasa, kita akan kasih dakwah dengan cara-cara yang santun. Agar mereka malu sendiri dan sadar,” katanya.

Ia pun menghimbau, kaum muslim untuk wajib dalam berpuasa, terkecuali ada halangan yang sangat darurat. Namun ia tak berani menindak tegas para pelaku usaha ini, sebab katanya bahwa hal itu bukan menjadi kewenangannya. “Karena seperti yang tercantum di beberapa
surat dalam Alquran, salah satunya surat Al-Baqarah yang dimana umat muslim wajib untuk berpuasa,” jelas Ludi.

Di sisi lain, Wakil Kepala Bidang (Wakabid) From Pembela Islam (FPI) Cianjur, habib Idrus Alattas menambahkan, menyikapi tentang bulan suci ramadan tentunya sebagai umat muslim harus menghormati yang sedang menjalankan ibadah puasa. “Kita sebagai umat muslim khususnya di Cianjur yang terkenal dengan kota santri, tidak mengharapkan adanya warga-warga yang buka puasa atau makan di siang hari,” terangnya.

Tentunya ia mengharapkan kepada aparat setempat untuk menindak warung-warung yang buka di siang hari. “Kita akan mendorong pemerintah khususnya FPI untuk menindak warung-warung tersebut,” tambahnya.

Oleh karenanya, pada bulan suci ramadan ini FPI hanya akan lakukan monitoring dan mendorong pemerintah juga aparat untuk menindak. “Kalau memang aparat membiarkan dan tidak ada tanggapan maka kami yang akan melakukan sweeping,” tutupnya. (cr2)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top