Radar Cianjur »
Berita Utama
»
Mengunjungi Kediaman Aan Sulaeman, Korban Tabrak Lari di Bojongherang Istri dan Anak Masih tak Menyangka, Terkendala Pengurusan Administrasi
Mengunjungi Kediaman Aan Sulaeman, Korban Tabrak Lari di Bojongherang Istri dan Anak Masih tak Menyangka, Terkendala Pengurusan Administrasi
Posted by Radar Cianjur on Kamis, 09 Juni 2016 |
Berita Utama
BELUM hilang dalam ingatan warga Kabupaten Cianjur, peristiwa naas yang menimpa Aan Sulaeman (33) korban tabrak lari di Jalan Raya Puncak, Bogor Senin (6/6). Masih dirudung dengan kesedihan, sang istri Solihat (28) masih tertunduk lesu saat disambangi Radar Cianjur di kediamannya Kampung Tarikolot RT2/RW6 Kalurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur.
Laporan: AZAZYA IYAZ, Cianjur
SUASANA duka masih terasa kental saat melewati daun pintu depan rumah almarhum Aan. Remang dan hanya ada karpet sederhana yang memenuhi ubin rumah almarhum. Didampingi kedua anaknya, Solihat pun mulai menceritakan rasa pilu dalam hatinya. Sebelum meregang nyawa, sang suami pergi ke wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Setelah menunaikan sahur, Aan pun berpamitan dengan istri dan kedua anaknya tercintanya.
Bukan untuk sekedar bermain atau jalan-jalan, Aan pergi ke Bogor untuk bekerja. Almarhum dikenal sebagai sosok suami dan ayah yang bertanggungjawab. Pekerjaannya adalah untuk menagih sejumlah konsumen yang meminjam uang kepada koperasi tempat Aan bekerja. "Suami pergi setelah sahur. Pamit dengan semua yang ada di rumah. Kami pun turut mendoakan," ujar Solihat dengan mata berkaca-kaca.
Singkat cerita, Solihat pun sempat terkejut saat telepon genggamnya berdering. Bukan dari sang suami namun dari pihak kepolisian Polsek Cisarua. Kabar tak sedap pun terpaksa harus didengar Solihat melalui telinga kanannya. "Seharian saya telepon enggak bisa dan enggak nyambung. Waktu sore ternyata ada kabar suami sudah tiada," paparnya kepada Radar Cianjur.
Solihat menceritakan, almarhum kerap kali beristirahat di Jalan Rata Puncak tepatnya daerah Gunung Mas sisi kiri jalan dari arah Cianjur. Peristiwa yang mengenaskan itu pun terjadi saat Aan tengah berisitirahat. Menurut pengakuan Solihat, sang suami tengah memeriksa data-data nasabah yang memiliki tunggakan tagihan.
Namun, dari arah Cianjur menuju Bogor, muncul sebuah mobil Honda CRV dengan kecepatan tinggi. Alhasil, Aan dan motor Yamaha Mio J yang dikendarainya dari Cianjur ditabrak pemuda ak bertanggungjawab. "Pelakunya melarikan diri sampai dikejar warga tapi berhasil lolos. Namun akhirnya tertangkap kemarin (Selasa, red)," papar Solihat meluapkan emosinya.
Menurut Solihat, jenazah suaminya sudah tiada sesaat setelah ditabrak. Hasil itu berdasarkan pemeriksaan RSUD Ciawi yang memberitahu bahwa Aan mengalami luka dalam pada bagian kepala. Setelah kedatangan pihak keluarga, akhirnya jasad Aan pun diperkenankan untuk dibawa pulang dan segera dikebumikan di TPU Bojongheran tak jauh dari Universitas Suryakancana (Unsur).
Tak bisa tenang, ternyata masih ada hal yang mengganjal hati dan pikiran Solihat. Sebenarnya, ia dan kedua anaknya berhak mendapatkan uang santunan dari Jasa Raharja. Besaran nominalnya pun hingga kemarin belum diberitahu. Namun, berdasarkan peraturan Jasa Raharja, kerabat korban kecelakaan lalulintas berhak mendapatkan santunan sebesar Rp25 juta apabila dinyatakan meninggal dunia.
Nominal itu dapat langsung dicairkan apabila semua persyaratan terpenuhi. "Masalahnya sekarang ada di kesalahan Surat Kamatian. Di situ tertulis suami meninggal karena sakit padahal karena kecelakaan," ungkap Solihat sambil menujukkan Surat Kematian berwarna kuning itu.
Menanggapi hal ini, Lurah Bojongherang, Kecamatan Cianjur, N Didi mengaku, akan membantu dan mengurus kelengkapan adimistrasi yang dibutuhkan Solihat dan keluarganya. "Kelurahan tak hanya membantu proses pemakamannya saja, kami pun akan bantu hingga santunan diberikan selama masih dalam koridor kelurahan," paparnya didampingi Kasi Pemerintahan Kelurahan Bojongherang, D Jamaludin.
Selain memberikan bantuan dana, Didi pun merasa miris dengan kondisi Solihat setelah kepergian almarhum Aan. Pasalnya, Solihat tidak bekerja dan hidup bersama dua anaknya. Anak Solihat bernama Rechi Khorunnisa diketahui sudah duduk di bangku kelas 4 SD. Sedangkan yang paling kecil belum menempuh jenjang pendidikan sekolah. "Semoga pihak keluarga diberi kekuatan dan ketabahan. Kelurahan pun akan membantu semaksimal mungkin kepada kerabat yang ditinggalkan," tandas Lurah. (**)
Populer
-
*) Nanang Rustandi BEGITU berseliweran berbagai informasi dan berita di era Jaman Now. Semua harus disortir mana yang benar-benar infor...
-
Neng Eem ingatkan masyarakat pentingnya empat pilar MPR RI CIANJUR- Anggota DPR RI, yang juga anggota MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa H...
-
ELEGAN : Sales Counter Dealer Honda Mulia Cianjur, Hera Yulianti memperlihatkan mobil All New Civic. NANDANG/RADAR CIANJUR CIA...
-
INDERALAYA- Plt Bupati Ogan Ilir, HM Ilyas Panji Alam mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat, terutama yang akan menggela...
-
WARUNGKONDANG – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Warungkondang, Kompol Robi Yanuar Sotjipto SH, bertindak sebagai Pembina Upacara Bend...
-
Ketua PCNU Cianjur saat membimbing Mr Suzuki membaca dua kalimat syahadat di Jepang. TOKYO-Kesempatan langka didapat Ketua PCNU Kabupa...
-
Ketua PCNU Cianjur KH M Choirul Anam MZD memberikan taushiyah di Nishi Tokyo Jepang, Jumat (12/10). TOKYO-Pembacaan sholawat, tahli...
-
CIANJUR – Para masyarakat Lozi Jalan Slamet Riyadi Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, melakukan kerja bakti karena kesal dengan...
Tidak ada komentar: