Langka, Pengusaha Buah Strawberi Bangkrut

FOTO: FARHAAN M RIDWAN/RADAR CIANJUR


PACET- Sejumlah petani buah strawberi di wilayah Cipanas gulung tikar. Penyebabnya karena pasokan strawberi ke berbagai hotel, restoran, dan pasar langka. Jika ada pun harganya naik di atas 100 persen.

Dadang Rahmat (41) salah seorang pemasok buah strawberi mengaku, sudah hampir lima bulan usahanya gulung tikar akibat barang langka. "Mau dari para petani di wilayah Cianjur Utara atau di Ciwidey barang langka. Jika dipaksakan harganya naik drastis," akunya.

Menurutnya, harga buah strawberi dari luar kota sangat mahal yakni mencapai Rp120 ribu per kilogram, padahal harga normalnya hanya Rp30 ribu per kilogram. "Berdasarkan informasi, akibat cuaca ekstrim dan hama yang menggerogoti tanaman buah strawberi, para petani tidak bisa panen selama berbulan-bulan," tuturnya.

Dijelaskannya, dari satu ton buah strawberi yang dipaksakan panen, hanya sekitar dua kuintal yang layak dijual karena sisanya buruk dan digeoroti hama.

"Makanya banyak petani strawberi dibeberapa green house gulung tikar. Bahkan ada beberapa petani di wilayah Pacet sampai menjual mobil hingga motor untuk menutupi kerugian," jelasnya.

Heru Purnomo petani buah strawberi lainnya menuturkan, terus mengalami kerugian karena tanamannya terus mengalami gagal panen. Padahal saat ini permintaan cukup tinggi karena banyak wisatawan yang ingin membawa buah strawberi sebagai sovenir.

"Kerugian mencapai jutaan rupiah. Kondisi ini akan semakin diperparah jika terus diguyur hujan," tuturnya.

Ditambahkannya, saat musim hujan, banyak buah strawberiyang membusuk lantaran kelebihan air sehingga buah tidak bisa dipanen. "Saya berharap kondisi bisa kembali normal, dan setelah normal saya akan menumbuhkan tanaman bibit baru dengan harapan tanaman bisa tumbuh subur kembali," harapnya. (fhn)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top