Warga 3 Kampung di Batulawang Was-was


CIPANAS - Pergerakan tanah di Kampung Sindanglangu, Batulawang dan Lembur Warung Desa Batulawang Kecamatan Cipanas terus terjadi. Sedikitnya sudah 21 unit rumah retak - retak, dan mengancam ratusan warga.

Hujan deras yang setiap harinya kerap mengguyur daerah berbatasan dengan Kabupaten Bogor ini, membuat bertambahnya pergersaran tanah dan mengancam keselamatan masyarakat. Sayangnya hingga kini belum ada upaya Pemkab untuk merelokasi atau memberikan solusi atas bencana alam yang terjadi.

"Selama ini masyarakat risau menunggu solusi dari Pemkab untuk mengatasi bencana yang terus terjadi setiap tahunnya, dan dua bulan ke belakang retakan tanah terus terjadi," ujar Kepala Desa Batulawang Nanang Rohaendi.

Seharusnya Pemerintah Kabupaten Cianjur, Provinsi, ataupun pusat segera cepat tanggap dengan memberikan solusi. Karena selama ini mereka hanya survey lapangan saja tanpa ada kepastian harus seperti apa masyarakat.

"Kami mempertanyakan bagaimana solusi mengatasi pergeseran tanah tersebut. Karena setiap harinya pergerakan tanah di ketiga kampung itu terus terjadi," ujarnya.

Terlebih ada hasil dari BMKG daerah tersebut masuk ke dalam daerah rawan longsor, karena struktur batuan yag ada di bawah permukaan tanah perkampungan keropos dan labil.

"Disana terdapat ratusan kepala keluarga yang masih tinggal, nasib mereka kini terancam menunggu solusi dari pemerintah," paparnya.

Sekretaris Desa Batulawang, Cevi Zakaria menambahkan jika hujan terus-menerus rawan terjadinya bencana di kampung tersebut. Tercatat pergeseran tanah terjadi yang paling parah di tahun 2001, 2008, 2015, dan sekarang 2017.

"Ada ribuan warga yang tinggal di daerah rawan pergerakan tanah," tuturnya.
Cevi mengaku sebagai antisipasi bencana pihaknya sudah gencar melakukan imbauan ke masyarakat. Jika ada bencana alam segera laporkan ke pemdes.

"Warga harus tetap waspada setiap ada tanda pergesaran tanah. Kami pun akan terus melakukan pemantauan serta penghijauan di jalur lahan kritis. Semoga segera ada penyelesaian masalah menyikapi hal ini," tandasnya. (fhn)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top