Pelaku OTT Kok Dilepas Lagi?

EKSPOS: Polres Cianjur saat ekspos penangkapan OTT Pungli

CIANJUR- Empat pelaku yang diamankan Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Cianjur pada Kamis (4/5) kemarin tiba-tiba dilepas. Keempat pelaku yang diamankan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) masing-masing AR (37), ES (50), JA (32) dan N (38) masih berstatus tersangka. Keempatnya dibebaskan dengan status wajib lapor dua kali dalam sepekan ke Polres Cianjur, setiap hari Senin dan Kamis.

"Kami tidak melakukan penahanan, pertimbangannya psikologis siswa-siswi dan juga kegiatan mengajar. Yang kemarin diamankan itu kan guru dan kepala sekolah, jangan sampai nantinya mengganggu aktivitas sekolah dan mengorbankan siswa-siswinya," terang Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Benny Cahyadi kepada Radar Cianjur, kemarin.

Benny menegaskan, proses hukum tak berhenti. Sebaliknya, hingga kini proses hukum tetap berlanjut. Namun demikian, pihaknya hingga kini masih melakukan proses pendalaman.

Bukan tanpa alasan, Benny menyebut yang terseret kali ini merupakan lembaga pendidikan. "Yang kita kejar kali ini kan perorangan, tapi terlibat di lembaga pendidikan. Kita juga masih lakukan pendalaman untuk mengungkap kasus ini lebih lanjut," tandasnya.

Sementara itu, salah seorang sumber Radar Cianjur yang enggan disebutkan identitasnya memaparkan, proses OTT yang dilakukan Tim Khusus Saber Pungli Cianjur sudah cacat hukum. Pasalnya, pungutan yang dilakukan terhadap para Kepala SMK se-Kabupaten Cianjur itu bukan merupakan praktek pungli, melainkan hasil kesepakatan para kepala sekolah.

"Makannya saya heran. Itu kan hasil kesepakatan bersama karena kita tidak didanai oleh pemerintah. Jadi itu tidak bisa disebut pungli karena memang bukan pungli. Buktinya sekarang sudah dibebaskan," terangnya.

Sumber tersebut juga menyayangkan pihak kepolisian yang sudah terkesan membuat malu sejumlah guru dan kepala sekolah dengan tuduhan pungli. Bahkan, ia berencana untuk menggelar aksi bersama sejumlah kepala sekolah ke Mapolres Cianjur sebagai bentuk kekecewaan. "Memang kabarnya ditutup wajahnya, tapi sampai disorot kamera begitu jadi seolah-olah sudah melakukan kejahatan luar biasa," tandasnya nampak keheranan.(lan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top