Jakarta Diserang, Cianjur Waspada


CIANJUR – Situasi mencekam terjadi di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Suara  desingan peluru terus terdengar di telinga menyusul terjadinya aksi pengeboman terhadap pos polisi yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal.
“Terjadinya aksi baku tembak tersebut dilakukan antara pengendara motor trail berbaju hijau dengan sejumlah anggota kepolisian,” singkat salah seorang anggota Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) yang dihubungi Radar Cianjur, kemarin (14/1) yang menghubungi rekannya di lokasi kejadian.
Pria berperawakan tinggi besar yang enggan disebutkan namanya itu melaporkan, pelaku aksi terorisme yang melancarkan aksinya sekitar pukul 11.35 WIB, diduga berjumlah 14 orang dan memakai senjata api tipe AK-47.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, Aang Abdul Rauf menegaskan, tindakan terorisme semacam itu bukan merupakan ajaran Islam. Ia pun meminta agar perbuatan yang merugikan orang lain seperti itu tidak dikait-kaitkan dengan Islam.
“Tak bisa dipungkiri bahwa tindakan terorisme sudah terjadi dimana-mana, baik di Asia maupun di Eropa. Alangkah lebih baik jika kita tidak terpancing pihak-pihak yang mengancam keutuhan umat Islam,” tegas Aang.
Ia menilai, akibat perbuatan terorisme tersebut yang seringkali mengatasnamakan jihad, tak jarang di negara-negara lain, Islam selalu dikaitkan dengan teroris.
“Melakukan jihad sejatinya bisa dilakukan dengan cara yang damai, bukan melalui cara-cara yang merugikan, mengancam hingga mencelakakan orang lain. Apalagi sampai melakukan aksi bunuh diri,” imbuhnya.
Sementara itu, Komandan Batalyon Infanteri 300/Raider Banjar Kedaton (Danyonif 300/RBK), Mayor Inf Dody Triyo Hadi mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi pergerakan dan perkembangan teroris di lingkungan sekitar.
“Teroris jelas-jelas musuh bangsa. Kita awasi bersama, upaya mencegah aksi mereka akan menyelamatkan banyak nyawa tak berdosa,” papar Dody.
Ia menambahkan, pencegahan aksi juga perlu dilakukan dengan menjaga sanak saudara dari upaya rekrutmen dan cuci otak paham terorisme yang akhirnya hanya dijadikan mesin-mesin pembunuh bangsa kita sendiri.
“Pencegahan harus kita lakukan bersama-sama. Masyarakat jangan merasa malu atau segan untuk segera melapor kepada pihak TNI atau Polri apabila melihat tanda-tanda keberadaan teroris di sekitar tempat tinggalnya,” pesan Danyon.
Terpisah, Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu mengatakan, hingga kini pihaknya sudah melakukan langkah preventif dengan melakukan razia terhadap sejumlah pengendara yang melintas di Cianjur yang dikhawatirkan membawa barang-barang yang mencurigakan.
Terkait hal ini, organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Cianjur, yakni Front Pembela Islam (FPI) Cianjur, melalui Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Organisasi, Habib Idrus Alattas, menyampaikan bahwa FPI Cianjur tidak mendukung gerakan apapun yang pada akhirnya mendiskreditkan Islam, baik di wilayah pusat, maupun di Cianjur.

“Mari bersikap lebih bijak, tenang, namun waspada. Pada awal tahun ini ada banyak kejadian yang tidak menyenangkan. Di Cianjur sendiri ada banjir dan longsor, jangan sampai menjadikan tahun ini sebagai tahun yang buruk dengan terkena pancingan-pancingan merugikan,” tegasnya.  (lan/cr2/cr1/blx)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top