Pasar Pindah, Ojek Masih Bertahan

Tolak Manfaatkan Pos di Pasirhayam
CIANJUR - Ojek merupakan salahsatu sarana transportasi yang cukup dibutuhkan oleh sebagian anggota masyarakat, meskipun keberadaan mereka sebagai sarana transportasi umum merupakan hal yang tidak pernah dianggap resmi. Keberadaan para tukang ojek wilayah Bojongmeron, Jalan Moch Ali, kini kurang diminati masyarakat, karena lokasi Pasar Induk Cianjur yang telah berpindah ke Pasirhayam, di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Saat Radar Cianjur meninjau ke lokasi tersebut, salahseorang tukang ojek di pangkalan itu, yang enggan menyebutkan namanya, menuturkan bahwa kepindahan pasar sangat berpengaruh terhadap penghasilan sehari-hari tukang ojek, karena menarik ojek merupakan satu-satunya mata pencaharian yang ia dan kawan-kawannya bisa dapatkan sekarang.
“Berhubung pendidikan kami tidak tinggi, maka kami mencari uang dengan mengojek, karena menjadi ojek penghasilannya cepat didapat. Kalau kami berjualan, itu harus pakai modal yang bukan sedikit, dan perputaran uangnya juga lama,” ujarnya.
Sebelumnya pangkalan ojek tersebut beroperasi hingga malam hari, tapi dengan tidak adanya pasar, kini para tukang ojek hanya beroperasi hingga pukul 17.00 WIB.
Sebenarnya untuk ojek ini sudah diberikan tempat oleh Dinas Perdagangan Cianjur, untuk menjalankan usahanya di lokasi Pasar Induk Cianjur yang baru, namun para tukang ojek itu menolak.
“Memang kami sudah disediakan tempat atau pos ojek di Pasar Induk yang baru di Pasirhayam, tapi kami memilih tetap bertahan disini, karena tak semua langganan kami, baik pedagang ataupun pembeli, pindah dan belanja ke Pasirhayam,” tandasnya.

Karena menolak pindah pangkalan, penghasilan harian para tukang ojek kini menurun. Dari pendapatan yang biasanya mencapai Rp100 ribu ke atas, sekarang hanya sekitar Rp50 ribu per hari. Namun mereka enggan menyerah atau putus asa dengan omzet yang menurun dan kondisi pangkalan yang seadanya di pinggir jalur rel kereta api. (cr2)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top