Laptop Siswa Masuk Karantina


KOTA- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini kian mendekati hari pelaksanaan. Khusus bagi SMP yang menumpang kepada SMA/SMK untuk melaksanakan UNBK, diimbau untuk mempersiapkan ragam kelengkapan salah satunya dengan membawa fasilitas laptop.  

Meski pengelolaan SMA/SMK sederajat sudah di bawah pemerintah provinsi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Cianjur tetap tak bisa melepas peranan.

Seperti diberitakan sebelumnya, dari total 34 SMP yang bakal melangsungkan UNBK, hanya tiga SMP saja yang disebut layak melaksanakan UNBK. Diantaranya SMP Negeri I Cianjur, SMP Negeri II Cianjur dan SMP Negeri I Cipanas. Sisanya, bakal melaksanakan UNBK dengan cara menumpang di sejumlah SMA/SMK sederajat yang dianggap memiliki fasilitas memadai.

Sekretaris Disdikbud Cianjur, Hilman Sujadi menyebut, sejumlah upaya sudah dilakukan agar selenggaraan UNBK SMP tahun ini dapat terselenggara dengan baik. Termasuk meminjam aset SMA/SMK yang memiliki fasilitas menunjang untuk selenggaraan UNBK.

Selain itu, upaya lainnya adalah dengan mengimbau sejumlah siswa yang memiliki laptop agar membawanya pada saat UNBK jika dikhawatirkan bakal terjadi antrean siswa yang melaksanakan UNBK. Namun tidak boleh sembarangan.

Laptop yang dibawa harus berada di bawah pengawasan guru atau pengawas terlebih dahulu. Bahkan, pengawasan ketat bakal diberlakukan guna meminimalisir kecurangan. Artinya, sesaat sebelum pelaksanaan UNBK, setiap laptop siswa harus dikarantina.

Tujuannya, untuk memeriksa spesifikasi laptop agar tak mudah terserang virus saat pelaksanaan UNBK. "Tetap harus di bawah pengawasan. Karena kan sesuai keinginan pemerintah pusat, dengan memberlakukan UNBK, diharapkan bisa meminimalisir kemungkinan siswa berlaku curang saat ujian," kata Hilman kepada Radar Cianjur.

Hilman menambahkan, jangan sampai pula UNBK ini malah membawa kesulitan siswa-siswi dalam melaksanakan ujian. Pasalnya, tidak semua sekolah diwajibkan melaksanakan UNBK. Apalagi yang berada di berbagai pelosok yang kurang memungkinkan untuk melangsungkan UNBK. Mayoritas SMP di Cianjur masih memberlakukan pola ujian tulis seperti biasa.

"Karena itu, yang tahun ini melangsungkan UNBK, ada simulasi terlebih dahulu. Hanya saja sampai sekarang yang kita khawatirkan itu tetap di server. Yang membawa laptop juga dikhawatirkan kesulitan saat mengakses server di pusat saat login. Tapi kita kesampingkan dulu itu, yang penting diusahakan yang terbaik," tandas Hilman.(lan)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top