Berpikir Keras Hadapi Musim Hujan


GEKBRONG- Musim hujan yang masih berlangsung membuat sebagian petani merasa beruntung. Pasalnya, harga komoditas sayuran menjadi naik dan bisa menambah pendapatan bagi para petani.

Musim hujan mengakibatkan persediaan sayur akan berkurang akibat menurunnya produktivitas tanaman sayuran. Namun, dari sisi produksi, petani sayuran harus berpikir lebih keras bagaimana caranya menghadapi hujan yang bisa merusak tanaman.

Intensitas hujan yang terus-menerus bisa membuat tanaman busuk, kerdil, rusak karena tanah tergerus oleh aliran air yang deras. Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman terbawa oleh air hujan sehingga pemupukan yang dilakukan tidak tepat sasaran.

Tanah yang terhujani terus-menerus juga akan menjadi asam dan menyebabkan tanaman menjadi busuk. Selain itu, hujan juga menutupi sinar matahari yang sangat diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh berkembang. Biasanya petani menggunakan pelindung dari plastik untuk mengatasi masalah ini. Setiap bedengan diberi pelindung atau atap yang transparan.

Atap tersebut melindungi tanah dan tanaman sayur dari hujan deras yang bisa mengikis tanah dan merusak tanaman. Selain itu, atap yang transparan membuat panas terakumulasi di atas bedengan karena atap tersebut memantulkan panas yang berasal dari lahan pertanian.

Hal ini membuat kondisi tanaman bisa bertahan dari sedikitnya sinar matahari yang diperoleh akibat hujan yang berkepanjangan. Kepala Balai Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPBTPH) Kecamatan Gekbrong, Yayat Duriat konsumsi energi dan protein yang berasal dari sayur dan buah perlu ditingkatkan.

“Kekurangan terhadap satu atau beberapa jenis pangan akan menimbulkan kekurangan terhadap zat gizi tertentu terutama zat gizi mikro. Kekurangan konsumsi sayur ini tentunya harus menjadi motivasi petani sayuran untuk dapat memperluas lahan atau meningkatkan produktivitas komoditasnya,” katanya. (dil)


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top