Dari Cianjur Untuk Surabaya
Posted by Radar Cianjur on Rabu, 16 Mei 2018 |
Berita Utama,
Cianjur Raya
CIANJUR - Pengurus Cabang PMII Kabupaten Cianjur mengutuk keras aksi teror yang dilakukan oleh sekelompok orang di Surabaya beberpa hari lalu. Kelompok itu tak segan mengatasnamakan agama dan dinilai sangat keji serta tidak berkeprikemanusiaan.
Peduli dengan Surabaya, sejumlah masyarakat dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Cianjur dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Cianjur menggelar aksi menyalakan lilin di lapangan parkir Hypermart, Jalan Abdullah bin Nuh, Selasa (15/5/2018).
”Kelompok yang melakukan aksi teror dengan mengatasnamakan agama Islam tersebut hanya kelompok sempalan yang tidak memiliki pemahaman agama yang konfrehensif dan salah dalam memaknai jihad, mereka kelompok bermanhaj takfiri yang kerjaannya mengkafirkan orang Islam,” ungkap Ketua Cabang PMII Kabupaten Cianjur, Sopwanudin.
Sopwan menjelaskan, ada perbedaan antara Walliyullah atau walisongo dengan wali jenggot yang tidak membenarkan dakwah dengan cara kekerasan.
”Ini bedanya walisongo dengan wali jenggot, Wali songo mengislamkan orang kafir dengan cara didakwahi pelan-pelan hingga masyarakat Nusantara menjadi Islam hampir 90 persen, sedangkan kelompok terorisme mengkafir – kafirkan orang Islam,” ungkapnya.
Oleh karena itu, PMII selaku kelompok Nahdliyin di kalangan mahasiswa sangat mengutuk keras adanya dakwah dengan cara-cara yang tidak manusiawi mengedepankan kekerasan (radikalisme) karena sangat bertentangan dengan ajaran Islam Ahlusunnah Waljamaah Annahdliyah secara keseluruhan.
”NU mengajarkan kita agar berdakwah dengan tutur kata yang baik (Mauidzotul hasanah) dan contoh-contoh yang baik (Uswatun hasanah) karena Islam sesungguhnya agama perdamaian dan menebar kedamaian untuk seluruh alam atau (rahmatalil alamin) bukan rahmatan lilmuslimin,” tuturnya.
Sementara itu, PMII Cabang Kabupaten Cianjur selama ini terus berupaya secara intens melakukan kaderisasi di kampus-kampus dengan mengajarkan nilai-nilai Islam Ahlusunnah Waljamaah yang mengedepankan kesantunan dalam berdakwah dan menjadi jalan tengah dan pencerah ditengah maraknya paham yang berkembang yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.
”PMII Hadir dikampus-kampus dengan kegiatan kajian intelektual supaya mahasiswa tidak terjangkit pemahaman-pemahaman radikalisme,” paparnya.
Saat acara aksi tolak terorisme puluhan aktivis PMII Cianjur berkumpul dan mengkampanyekan bahaya terorisme dengan menyalakan lilin di tengah-tengah keramaian kota Cianjur meraka menghimbau agar masyarakat tidak takut akan terorisme tetapi siaga dan bisa interaktif dengan aparat keamanan.
”PMII Cianjur mendukung full kerja-kerja pihak kepolisian selain itu PMII secara tegas dan lantang tidak takut dengan adanya aksi teror,” tegasnya.
Selain dihadiri oleh anggota PMII Cabang Kabupaten Cianjur, pada kesempatan itu hadir pula perwakilan dari GKI Cianjur. Pendeta Hendra menuturkan, kejadian ini menjadi duka sangat mendalam khususnya bagi umat Kristen tentunya itu sangat memberikan luka duka.
”Kami sering berpesan terorisme itu berkesan sadis, tapi dengan acara ini kami merasakan tidak sendiri bahwa masih ada peduli dan berpihak kepada kami contohnya seperti rekan-rekan PMII Cabang Kabupaten Cianjur,” jelasnya.
Ia meyakini bahwa aksi teroris ini bukan dilakukan oleh umat Islam, dengan acara ini seakan-akan memberikan kesejukan baginya. Terlihat dengan bersanding saling mendoakan demi kemajuan dan kebersamaan bangsa.
”Saya berharap terus tunjukan bahwa kita bisa saling bekerjasama dalam membangun negeri ini walaupun kita berbeda,” harapnya. (RC)
Tidak ada komentar: