Jakarta -
Sekretaris Jendral PB PMII Sabolah El - Kalambi singgung soal Import garam ditengah melimpahnya kekayaan maritim. Ia membuktikan bahwa pengelolaan kekayaan maritim belum optimal. Ia mempertanyakan apakah ada kaitannya dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ataukah tidak.
"Kita tanyakan langsung kepada kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia," ungkap Sabolah saat Persentasi pada Tadarus Maritim yang dilaksanakan di Graha Mahbub Junaidi Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat 2 Juni 2018 Silam.
Sebelumnya, Ia mengapresiasi adanya Tadarus Maritim yang digagas oleh Ketua Bidang Kemaritiman Sahabat Ayi Sopwanul Umam karena selain membuka ruang wacana soal kekayaan maritim inipun akan menjadi pecutan supaya generasi muda ingin melaut.
"Saya apresiasi kegiatan ini kemudian kami ucapkan terimakasih kepada KKKP dan pihak lain yang terlibat dalam acara ini," ucap Pria Aktivis Asal NTB yang kini jadi orang kedua di PB PMII.
Sementera itu, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI M Zulfikar. optimis organisasi sebesar PMII berpeluang besar dalam mengelola potensi laut yang selama ini belum tergarap secara optimal.
Ia menyayangkan potensi laut banyak dicuri oleh asing ia memastikan belakangan ini tidak kurang 7 ribu kapal asing terbukti salah berlalu lalang mencuri ikan dilaut lepas Indonesia.
ia bercerita soal potensi maritime yang banyak ditinggalkan oleh generasi muda. menurutnya selama ini stigma laut menakutkan, menyeramkan dan stigma tersebut masih tertanam di benak generasi muda kebanyakan.
“Sehingga potensi kekayaan laut ditinggalkan, akibatnya tidak banyak masyarakat kita yang melaut, menjadi pengusaha di laut dan justru orang – orang asing yang menguasainya. pemahaman ini harus tertanam karena laut adalah masa depan kita,” ungkap
Oleh karenanya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menyambut betul inisiatif PB PMII yang akan melangsungkan pelatihan kader maritim pada Juli 2018 mendatang. dalam rangka menyiapkan generasiuntuk mengelola potensi kekayaan maritime.
“Kesadaran ini perlu kita tanamkan karena kalau kita memegang potensi kekayaan laut. Negara kita akan menjadi super power inilah yang ditakutkan oleh bangsa lain makanya sejak dari awal kita dibius dengan bercocok tanam dan laut di tinggalkan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PB PMII Bidang kemaritiman Ayi Sopwanul Umam menyatakan Sekolah kader Maritim ini akan di laksanakan pada Juli 2018 mendatang yang akan tersebar di berbagai Zona dimaksudkan untuk membekali kader – kader PMII dalam mengelola laut.
“Peluang besar ini mesti kita sambut dengan menyiapkan sumber daya manusia dengan kompetensi yang memadai,” ungkapnya.
selain itu, mulai saat ini bidang kemaritiman PB PMII mengintruksikan khususnya kepada kader – kader PMII agar senantiasa mengkonsumsi ikan hasil tangkap nelayan agar nilai ekonomi bagi nelayan bisa meningkat secara signifikan.
(Rc)
Tidak ada komentar: