CIANJUR–Kabar tersiarnya Ahmad Wazir Noviadi, Bupati Ogan
Ilir, Provinsi Sumatera Selatan yang digelandang Badan Narkotika Nasional (BNN)
atas dugaan penyalahggunaan narkotika jenis sabu-sabu, beberapa waktu lalu kian
menguatkan opini masyarakat tentang dugaan penyalahgunaan narkoba di kalangan
pejabat, tak terkecuali di Cianjur.
Alhasil, pihak Badan Narkotika Nasional Kabupaten
(BNNK) Cianjur yang kini tengah gencar melakukan razia hingga melakukan tes
urin di beberapa instansi harus ekstra keras guna memerangi peredaran narkoba
di Cianjur.
Kepala BNNK Cianjur, Hendrik menjelaskan sejak
menjalankan program kerja tahun 2015 lalu, sejumlah upaya sudah dilakukan guna
menekan hingga mengantisipasi peradaran narkoba yang ada di Cianjur, terutama
di kalangan pejabat.
“Memang kita harus gila dalam memerangi peredaran
narkoba ini, terutama di Cianjur. Karena itu kita juga bekerjasama dengan
berbagai pihak, mulai dari kepolisian, TNI, Polisi Militer, hingga ke
kantor-kantor dinas,” jelas Hendrik yang diwawancarai Radar Cianjur di
kantornya, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Kecamatan Cianjur, kemarin.
Untuk mengakumulasi persentase penyalahgunaan
narkoba di Cianjur, sambung Hendrik, pihaknya melakukan metode prevalensi yang
diambil dari beberapa sampel pengguna narkoba. Alhasil, untuk tahun 2015 angka
penyalahgunaan mencapai 2,08 persen. Angka tersebut menurun 0,04 persen dari
tahun 2014 lalu yang mencapai 2,12 persen.“Intinya kita lakukan secara bertahap. Untuk
kantor-kantor dinas di Cianjur, hampir 90 persen sudah melakukan tes urin. Di
kantor Polisi Militer, Kodim, Raider, Armed, Satpol PP hingga kepolisian juga
sudah melakukan tes urin. Hasilnya, tidak ada yang kedapatan positif terjerat
narkoba,” imbuh Hendrik.
Berdasarkan data BNNK Cianjur, untuk tahun 2015
saja, sudah digelar sedikitnya 18 kali tes urin, baik di tempat hiburan malam,
rumah kos, hingga instansi terkait. Terhitung sejak Januari 2016, BNNK Cianjur sudah sedikitnya lima kali melakukan
tes urin di berbagai macam lokasi. Tak cukup sampai di situ, kegiatan sosialisasi,
diseminasi, advokasi, penyuluhan, workshop
hingga Training of Trainer (TOT) juga
gencar dilakukan.
“Kita harapkan bersama Cianjur bersih dari narkoba.
Kalau aparat dan pejabatnya bersih dari narkoba, tentu akan menjadi contoh yang
baik kepada masyarakat. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk
berpartisipasi dalam memberantas narkoba di Cianjur,” ajaknya.
Peran serta masyarakat, menurut Hendrik, akan
semakin mempermudah langkah BNNK dalam memberantas narkoba di Cianjur.
Terlebih, kini semakin banyak masyarakat yang menyadari bahaya narkoba dan
melaporkan tentang penyalahgunaan narkoba secara langsung ke kantor BNNK
Cianjur. (lan)
Tidak ada komentar: